Alergi Hewan Peliharaan: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Selasa, 14 Januari 2025 13:35

Artikel ini membahas tentang alergi hewan peliharaan, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya. Ketahui bagaimana serpihan kulit, liur, dan protein tertentu pada hewan peliharaan dapat memicu reaksi alergi dan solusi untuk mengurangi gejalanya.

illustration alergi hewan peliharaan © copyright Mark Burnett - Pexels

Memiliki hewan peliharaan seharusnya membawa kebahagiaan, tetapi bagi sebagian orang, kehadiran mereka bisa memicu alergi. Gejala alergi yang umum muncul, seperti bersin, mata berair, hidung meler, ruam, dan gatal, sering kali muncul saat kita dekat dengan anjing, kucing, atau hewan berbulu lainnya.

Mengapa Alergi Hewan Peliharaan Semakin Sering Terjadi?

Meskipun alergi terhadap tungau debu masih menjadi penyebab utama masalah pernapasan, alergi terhadap hewan peliharaan semakin sering ditemukan. Banyak orang yang menjalani tes alergi menunjukkan reaksi terhadap hewan peliharaan. Pasien yang alergi biasanya juga mengalami masalah seperti rinitis alergi (hidung sensitif) dan rhinosinusitis (peradangan pada sinus).

Menurut Dr. Gwenda Lowe, ahli bedah hewan, penyebab alergi bukan bulu hewan itu sendiri, melainkan air liur dan sekresi kelenjar sebasea yang dikeluarkan dalam bentuk serpihan kulit. Serpihan kulit ini menempel pada benda-benda berbulu halus. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka alergi terhadap tungau debu, kutu, atau caplak yang menempel pada bulu hewan, bukan hewan itu sendiri.

Kucing: Pelaku Utama Alergi Hewan Peliharaan

Kucing adalah hewan peliharaan yang paling sering memicu alergi. Dr. Ker Liang menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh respons sistem imun terhadap protein tertentu pada serpihan kulit, liur, dan sekresi lainnya. Alergen dari kucing lebih kuat dan dapat menyebabkan reaksi alergi yang lebih parah dibandingkan dengan anjing. Serpihan kulit mati kucing mengandung protein alergenik yang disebut Fel d 1, yang dapat bertahan lama di udara. Selain itu, bulu kucing lebih kecil dan lengket, sehingga lebih mudah menempel pada kulit dan pakaian. Kucing juga lebih sering membersihkan diri, meningkatkan kemungkinan paparan air liur mereka.

Solusi untuk Mengatasi Alergi Hewan Peliharaan

Jika kamu mengalami gejala alergi yang ringan, beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu:

  • Gunakan filter HEPA pada penyaring udara: Filter HEPA dapat membantu mengurangi alergen di dalam rumah.
  • Bersihkan ruangan secara rutin: Bersihkan debu, kotoran, dan bulu hewan secara teratur untuk mengurangi paparan alergen.
  • Batasi akses hewan peliharaan ke area tertentu: Hindari hewan peliharaan dari kamar tidur atau area lainnya yang sering kamu gunakan.
  • Cuci tangan dengan sabun: Cuci tangan setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan untuk menghilangkan alergen.
  • Sering-seringlah menyedot debu: Menyedot debu secara rutin dapat membantu mengurangi kadar alergen di dalam rumah.
  • Jaga kebersihan kulit hewan peliharaan: Mandikan hewan peliharaan secara teratur dan gunakan produk perawatan yang tepat untuk mengurangi produksi serpihan kulit mati.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kamu dapat mengurangi gejala alergi dan tetap menikmati kebersamaan dengan hewan peliharaanmu.

Artikel terkait

Penelitian Ungkap Misteri Perilaku Anjing Saat Bertemu Anjing Lain
Waspada! 5 Tanda Bahaya Kesehatan Anabul yang Tak Boleh Diabaikan
5 Minuman Sehat Penjaga Gula Darah Normal
Stroke di Usia Muda: Waspadai Gejala Ringan!
Manfaat Mengurangi Asupan Garam untuk Kesehatan Jantung dan Tulang
7 Alasan Mengapa Berat Badan Susah Turun dan Solusinya
Susu Ikan: Alternatif Sehat untuk Protein dan Omega-3
Kopi untuk Meredakan Depresi: Mitos atau Fakta?
Kopi dan Jantung Berdebar: Benarkah Minum Kopi Berbahaya?
Cara Tepat Menangani Seseorang yang Ingin Bunuh Diri: Berbicara dengan Tenang dan Empati
Deteksi Dini Kanker Usus Besar: Kenali Risiko dan Pilihan Pemeriksaan
Liburan Seru Tanpa Khawatir: Tips Aman Berwisata Bagi Penderita Diabetes