Waspada Gejala Diabetes Parah: Kenali Tanda dan Pencegahannya

Kamis, 9 Januari 2025 17:07

Kenali tanda-tanda diabetes parah, penyebabnya, dan bagaimana pencegahannya. Jangan abaikan gejala seperti penurunan berat badan, sakit perut, dan mati rasa. Lindungi kesehatan Anda dengan deteksi dini.

illustration Diabetes Parah © copyright Artem Podrez - Pexels

Diabetes sering kali terdeteksi ketika sudah mencapai stadium parah, ditandai dengan kadar gula darah sangat tinggi (hiperglikemia) yang berlangsung lama. Hal ini sangat berbahaya karena dapat memicu berbagai komplikasi serius. Menurut Kementerian Kesehatan RI, diagnosis diabetes ditegakkan jika kadar gula darah puasa lebih dari 126 mg/dL, kadar gula darah 2 jam setelah makan (Tes Toleransi Glukosa Oral/TTGO) lebih dari 200 mg/dL, atau kadar gula darah sewaktu lebih dari 200 mg/dL.

Mengapa Diabetes Parah Berbahaya?

Hiperglikemia jangka panjang pada diabetes parah menyebabkan munculnya berbagai gejala serius. Tubuh yang kekurangan insulin atau resisten terhadap insulin kesulitan memproses gula darah, sehingga gula menumpuk dalam aliran darah. Kondisi ini merusak berbagai organ vital dalam jangka panjang. Gejala-gejala ini menjadi tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan.

Bagaimana Gejala Diabetes Parah Muncul?

Berbagai gejala muncul sebagai akibat dari kerusakan organ dan ketidakmampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah. Penurunan berat badan yang drastis tanpa sebab yang jelas, misalnya, merupakan tanda awal yang sering kali diabaikan. "Banyak anak dengan diabetes tipe 1 mengalami penurunan berat badan sebelum diagnosis karena tubuh mereka tak mampu menggunakan gula darah sebagai energi," jelas Kementerian Kesehatan.

Sakit perut juga bisa menjadi indikator. Ini bisa disebabkan oleh komplikasi seperti gastroparesis, akibat kerusakan saraf lambung oleh hiperglikemia, atau ketoasidosis diabetik, sebuah kondisi darurat medis. Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah mati rasa, kesemutan, atau nyeri di tangan dan kaki, yang merupakan tanda neuropati perifer.

Dua komplikasi serius lainnya adalah Sindrom Hiperglikemi Hiperosmolar Nonketotik (SHHN) dan Ketoasidosis Diabetik (DKA). SHHN ditandai dengan rasa haus ekstrem, kebingungan, demam tinggi, dan kelemahan otot. Sementara itu, DKA, yang terjadi ketika tubuh kekurangan insulin, ditandai dengan napas cepat dan dalam, mulut dan kulit kering, dan bau napas seperti buah.

Gejala-gejala tersebut muncul karena hiperglikemia kronis yang menyebabkan kerusakan saraf (neuropati), ginjal (nefropati), dan pembuluh darah. Kerusakan ini dapat memicu komplikasi lebih lanjut seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.

Penting untuk memahami bahwa gejala diabetes parah dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Beberapa individu mungkin mengalami beberapa gejala, sementara yang lain mungkin mengalami semua gejala tersebut. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut.

Pentingnya Deteksi Dini

Karena diabetes parah dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, deteksi dini sangat penting. Pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk tes gula darah, dapat membantu mendeteksi diabetes pada tahap awal, sebelum gejala parah muncul. "Diabetes dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, neuropati (kerusakan saraf), nefropati (kerusakan ginjal), dan lainnya," ungkap Kementerian Kesehatan, menekankan pentingnya pencegahan.

Dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat, komplikasi serius dapat dicegah atau dikelola dengan efektif. Oleh karena itu, jangan menunda pemeriksaan kesehatan jika Anda memiliki faktor risiko diabetes atau mengalami gejala yang mencurigakan. Perawatan yang tepat waktu dapat membantu mencegah komplikasi yang mengancam jiwa.

Selain pemeriksaan rutin, pola hidup sehat juga berperan penting dalam mencegah diabetes dan komplikasi yang ditimbulkannya. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan ideal dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan mengurangi risiko diabetes.

Kesimpulannya, mengenali gejala diabetes parah dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Dengan tindakan pencegahan dan pengobatan yang tepat, kualitas hidup penderita diabetes dapat ditingkatkan secara signifikan.

Artikel terkait

Nasi Dingin, Rahasia Sehat yang Tersembunyi
Hidup dengan Satu Paru-paru: Tantangan dan Adaptasi Tubuh
Kopi Hitam: Segelas Kebahagiaan dan Kesehatan
Rahasia Mengajarkan Anak Menggosok Gigi dengan Seru dan Mudah
Waspada! Mikroplastik Bersembunyi di Makanan Sehari-hari
7 Manfaat Kopi untuk Kesehatan: Lebih dari Sekedar Minuman Penghilang Kantuk
ASI Langsung: Kunci Kesehatan dan Ikatan Batin Bayi
15 Buah Rendah Gula untuk Pengidap Diabetes, Nikmati Rasa Manis Tanpa Khawatir
Taklukkan Perut Buncit: Cara Efektif dan Cepat Hilangkan Lemak Berbahaya
Paraplegia: Memahami Kelumpuhan Tubuh Bagian Bawah dan Dampaknya
5 Kebiasaan Sepele yang Tak Disadari, Justru Lemahkan Imunitas Tubuh
Resep Wedang Jahe: Hangatkan Tubuh, Tingkatkan Imunitas