Waspada Silent Killer: Kenali Prosedur Pemeriksaan Jantung untuk Deteksi Dini

Kamis, 5 Juni 2025 11:27

Penyakit jantung seringkali disebut sebagai "silent killer" karena gejalanya yang tidak kentara. Pemeriksaan jantung secara rutin sangat penting untuk mendeteksi dini penyakit jantung dan mencegah komplikasi. Artikel ini membahas berbagai prosedur pemeriksaan jantung yang umum dilakukan, mulai dari CT Scan jantung hingga pemeriksaan fisik jantung.

illustration Pemeriksaan Jantung © copyright Designecologist - Pexels

Penyakit jantung, yang sering disebut sebagai "silent killer", masih menjadi ancaman serius di Indonesia, menjadi penyebab utama kematian. Banyak kasus penyakit jantung terjadi tanpa gejala awal, sehingga deteksi dini menjadi kunci utama dalam pencegahan dan penanganan. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, dr. Yudistira Panji Santosa, Sp.PD-KKV, (M.Kes), Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Kardiovaskular, menjelaskan beberapa prosedur pemeriksaan jantung yang umum dilakukan.

Mengenal Prosedur Pemeriksaan Jantung

Pemeriksaan jantung yang menyeluruh membantu mendeteksi dini penyakit jantung dan mempermudah penanganan. Prosedur ini dapat memberikan gambaran detail tentang kondisi jantung dan pembuluh darah, serta membantu dokter dalam menentukan langkah selanjutnya. Berikut beberapa prosedur pemeriksaan jantung yang umum dilakukan:

1. CT Scan Jantung

CT Scan jantung adalah pemeriksaan non-invasif yang menggunakan teknologi tomografi terkomputerisasi untuk menghasilkan gambar 4D dari jantung dan pembuluh darah. "CT Scan jantung adalah pilihan yang sangat baik untuk pasien yang membutuhkan evaluasi cepat dan tidak invasif. Dengan teknologi ini, kami dapat mendeteksi masalah jantung lebih awal dan menentukan langkah penanganan yang tepat," jelas dr. Yudistira. Pemeriksaan ini membantu mendeteksi penyempitan arteri koroner dan menilai kesehatan jantung secara keseluruhan.

2. Kateterisasi Jantung

Berbeda dengan CT Scan, kateterisasi jantung merupakan prosedur invasif. Kateter dimasukkan melalui pembuluh darah menuju jantung untuk memberikan gambaran langsung tentang kondisi pembuluh darah koroner. "Kateterisasi jantung memberikan informasi langsung dari dalam pembuluh darah dan jantung, yang memungkinkan kita untuk melakukan tindakan kuratif segera jika diperlukan," tambah dr. Yudistira. Prosedur ini juga memungkinkan pengukuran tekanan di dalam bilik jantung dan dapat dilakukan tindakan intervensi seperti pemasangan stent jika ditemukan sumbatan.

3. Elektrokardiogram (EKG)

EKG digunakan untuk mengukur aktivitas listrik otot jantung. Pemeriksaan ini membantu mendeteksi masalah irama jantung dan gangguan aliran darah ke jantung. EKG membantu mendeteksi kelainan pada jantung, seperti gangguan irama jantung atau kerusakan otot jantung.

4. Pemeriksaan Fisik Jantung

Pemeriksaan fisik jantung meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Dokter akan memeriksa detak jantung, suara jantung, dan kondisi fisik jantung secara keseluruhan. Pemeriksaan ini merupakan bagian penting dalam diagnosis awal penyakit jantung dan membantu dokter dalam menentukan langkah pemeriksaan selanjutnya.

5. Rontgen Dada

Rontgen dada menggunakan sinar X untuk mendapatkan gambar organ, jaringan, dan tulang, termasuk jantung. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi pembesaran jantung atau kondisi lain yang memengaruhi organ jantung. Rontgen dada membantu melihat struktur jantung dan memastikan tidak terjadi pembesaran atau kelainan lain yang dapat mengindikasikan masalah jantung.

Pemeriksaan jantung dianjurkan bagi individu yang mengalami gejala seperti nyeri dada, sesak napas, jantung berdebar, pembengkakan pada kaki, pusing, dan gangguan pencernaan. Selain itu, orang yang berisiko terkena penyakit jantung, seperti mereka dengan riwayat kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, obesitas, usia di atas 65 tahun, jarang berolahraga, serta perokok atau peminum alkohol juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan. Ingat, menjaga kesehatan jantung merupakan tanggung jawab bersama. Lakukan pemeriksaan secara rutin dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang tepat.

Artikel terkait

Kabar Baik untuk Pecinta Kopi dan Teh! Konsumsi Kafein Sedang Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Berapa Banyak Kopi yang Sehat Dikonsumsi Sehari? Waspadai Dampak Buruknya!
Waspada Stroke di Usia Muda: Gejala dan Risiko
Kopi untuk Jantung Sehat: Benarkah Manfaatnya?
Pemulihan Jantung: Memahami Rehabilitasi Kardiovaskular & Tim Medis yang Terlibat
Segarkan Tubuh dan Tingkatkan Kesehatan dengan Air Kelapa
Kopi: Lebih dari Sekedar Minuman, Ini Manfaatnya untuk Kesehatan!
Atasi Hipertensi Secara Alami dengan 10 Makanan Sehat Ini
Kesehatan Mental Remaja: Masalah yang Sering Terlupakan
Makan Tomat Setiap Hari: Rahasia Kulit Sehat, Jantung Kuat, dan Imunitas Prima
Air Kelapa: Rahasia Sehat dan Segar yang Jarang Diketahui
Waspada! Dua Tanda Kolesterol Tinggi di Sekitar Mata