:strip_exif():quality(75)/medias/1506/5c1ef10941bc90d368d949a8e56aef37.jpeg)
Indonesia tengah menghadapi tantangan serius dalam memberantas Tuberkulosis (TBC), penyakit menular yang mematikan. Negara kita menempati posisi kedua di dunia dengan kasus TBC terbanyak, mencatat sekitar 1.060.000 kasus dan lebih dari 144.000 kematian setiap tahunnya. Angka ini menjadi semakin memprihatinkan mengingat mayoritas kasus berasal dari usia produktif (25-54 tahun), yang menyumbang sekitar 35% penderita TBC di Indonesia.
Peran Penting Perusahaan dalam Pencegahan dan Pengendalian TBC di Tempat Kerja
Melihat kondisi ini, peran aktif perusahaan dalam mengendalikan TBC di tempat kerja menjadi sangat penting. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.13 tahun 2022 tentang Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja. Peraturan tersebut menekankan kewajiban perusahaan untuk menjalankan program pencegahan dan pengendalian TBC di lingkungan kerja, guna melindungi kesehatan karyawan dan mencegah penyebaran penyakit.
Langkah-Langkah Penting dalam Pencegahan dan Pengendalian TBC di Tempat Kerja
-
Edukasi dan Kesadaran: Memberikan edukasi kepada karyawan tentang TBC, gejala, dan cara penularannya menjadi langkah awal yang penting untuk meningkatkan kesadaran dan pencegahan dini. Karyawan perlu memahami bagaimana penyakit ini ditularkan, bagaimana mencegahnya, dan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Informasi yang jelas dan mudah dipahami akan membantu karyawan dalam melindungi diri dan lingkungan kerja mereka.
-
Deteksi Dini: Pemeriksaan kesehatan awal (pre-employment examination) dan berkala (periodic examination) secara rutin merupakan langkah kunci untuk menemukan orang yang bergejala TBC. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara komprehensif dan meliputi riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti rontgen dada. Deteksi dini memungkinkan pengobatan segera, mencegah penyebaran penyakit, dan meningkatkan peluang kesembuhan.
-
Kunjungan ke Pelayanan Kesehatan: Memfasilitasi akses karyawan ke klinik atau rumah sakit perusahaan untuk pemeriksaan kesehatan dan konsultasi terkait TBC sangat penting. Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses dan terjangkau bagi karyawan. Perusahaan juga dapat memberikan dukungan dan informasi terkait fasilitas kesehatan yang tersedia di sekitar lingkungan kerja.
-
Pelacakan Kontak Erat: Melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang kontak erat dengan penderita TBC sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Pelacakan ini dilakukan dengan mengidentifikasi dan memeriksa orang-orang yang memiliki kontak erat dengan penderita TBC, baik di lingkungan kerja maupun di luar lingkungan kerja. Pelacakan kontak erat merupakan upaya penting dalam memutus rantai penularan TBC.
-
Dukungan Manajemen: Komitmen manajemen terhadap pencegahan TBC sangat penting. Hal ini meliputi menyediakan edukasi dan layanan TBC, menciptakan lingkungan kerja yang sehat dengan ventilasi yang memadai, dan menyediakan alat pelindung diri bagi karyawan. Dukungan manajemen juga mencakup penyediaan sumber daya dan infrastruktur yang memadai untuk program pencegahan TBC di tempat kerja.
Dukungan Penting dari Berbagai Pihak
Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan, M Subuh, menekankan pentingnya peran sektor swasta dalam penanggulangan TBC di Indonesia. Beliau mengapresiasi program "Free Tuberculosis at Workplaces" yang dijalankan Otsuka, dan mendorong perusahaan lain untuk berkolaborasi dalam upaya eliminasi TBC pada tahun 2030. Program ini merupakan contoh konkret bagaimana perusahaan dapat berperan aktif dalam mengatasi tantangan TBC di Indonesia. Kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai target eliminasi TBC di tahun 2030.
Dengan komitmen dan kerjasama yang kuat dari berbagai pihak, termasuk perusahaan, diharapkan Indonesia dapat mengatasi tantangan TBC dan mewujudkan Indonesia yang sehat dan bebas TBC.