:strip_exif():quality(75)/medias/1217/9c7900b163cef25c8ecf579a1bb58f3f.jpeg)
Demensia, gangguan kognitif yang memengaruhi ingatan, cara berpikir, dan kemampuan membuat keputusan, menjadi ancaman serius yang semakin meningkat di seluruh dunia. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 55 juta orang di seluruh dunia menderita demensia. Angka ini diperkirakan akan mencapai 14 juta pada tahun 2060, menjadikannya masalah kesehatan global yang perlu diwaspadai.
Mengapa Demensia Semakin Mengkhawatirkan?
Meningkatnya jumlah penderita demensia di seluruh dunia menjadi bukti bahwa kondisi ini semakin menjadi perhatian serius. Faktor utama yang menyebabkan peningkatan ini adalah pertambahan populasi global, yang mengakibatkan peningkatan jumlah orang lanjut usia. Selain itu, perubahan gaya hidup modern, seperti pola makan tidak sehat, kurang olahraga, dan merokok, juga menjadi faktor yang berkontribusi pada peningkatan risiko terkena demensia.
Bagaimana Demensia Mempengaruhi Kehidupan?
Demensia merupakan gangguan yang serius yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Kondisi ini mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan sehari-hari, seperti mengingat informasi, berkomunikasi, dan menyelesaikan tugas sederhana. Akibatnya, penderita demensia mungkin mengalami kesulitan untuk merawat diri sendiri, berinteraksi dengan orang lain, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
Memahami Demensia: Lebih dari Sekadar Lupa
Demensia bukan hanya tentang pelupa. Ini adalah kondisi kompleks yang dapat terjadi akibat berbagai penyakit, seperti Alzheimer, Parkinson, stroke, dan trauma kepala. Alzheimer, sebagai jenis demensia yang paling umum, ditandai dengan penurunan daya ingat, kesulitan berbicara dan berkomunikasi, serta perubahan perilaku. Sayangnya, Alzheimer adalah penyakit terminal yang belum memiliki obat.
Mencegah Demensia: Langkah-Langkah Penting
Meskipun belum ada obat untuk menyembuhkan demensia, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini. Mempertahankan pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan kaya nutrisi, rendah lemak jenuh, dan gula, serta rutin berolahraga untuk menjaga kesehatan jantung dan otak merupakan langkah penting.
Selain itu, menghindari merokok, membatasi konsumsi alkohol, dan menstimulasi otak melalui kegiatan seperti membaca, belajar hal baru, bermain game, dan berinteraksi sosial juga dapat membantu menurunkan risiko. Penting juga untuk menangani kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi melalui konsultasi dengan dokter.
Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas hidup penderita demensia. Peningkatan kesadaran tentang faktor risiko dan langkah pencegahan sangat penting untuk mempersiapkan diri dan menghadapi ancaman demensia yang semakin meningkat.