Mitos vs Fakta: Obat Hipertensi dan Risiko Kerusakan Ginjal

Jumat, 16 Mei 2025 07:10

Artikel ini membahas mitos dan fakta mengenai hubungan antara obat hipertensi dan kesehatan ginjal. Diulas juga mengenai peran penting ginjal dalam tubuh dan tips menjaga kesehatan ginjal secara keseluruhan.

illustration obat hipertensi dan ginjal © copyright SHVETS production - Pexels

Hipertensi atau tekanan darah tinggi, sering disebut sebagai pembunuh senyap, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan penyakit kronis lainnya. Penting untuk menjaga gaya hidup sehat dan minum obat secara rutin jika Anda menderita hipertensi. Namun, banyak orang khawatir bahwa konsumsi obat hipertensi setiap hari dapat merusak ginjal.

Kabar baiknya, mitos ini tidak benar. Justru, hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Sebaliknya, kerusakan ginjal juga dapat memicu tekanan darah tinggi. Ini karena ginjal memiliki peran penting dalam mengatur tekanan darah, dan ketika ginjal mengalami masalah, tekanan darah dapat meningkat.

Ginjal: Filter Tubuh yang Penting

Ginjal, organ berbentuk kacang yang terletak di bagian bawah punggung, memiliki peran vital dalam tubuh. Ginjal bertindak sebagai filter yang membersihkan dan menyaring limbah serta racun dalam darah. Selain itu, ginjal juga mengatur keseimbangan elektrolit, cairan, dan asam basa dalam tubuh, serta membantu metabolisme vitamin D.

Ketika fungsi ginjal terganggu, dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti anemia, gangguan elektrolit, dan penumpukan racun dalam darah. Beberapa faktor risiko kerusakan ginjal, selain hipertensi, meliputi diabetes, penyakit jantung, penyakit hati, riwayat penyakit ginjal dalam keluarga, kelainan bentuk ginjal, infeksi kandung kemih dan infeksi ginjal berulang, kelebihan berat badan atau obesitas, pola makan tinggi garam atau gula, jarang minum air putih, daya tahan tubuh lemah, dan penyakit autoimun.

Tips Menjaga Kesehatan Ginjal

Meskipun fungsi ginjal yang telah menurun atau rusak tidak dapat dipulihkan sepenuhnya, Anda dapat memperlambat penurunan fungsi ginjal dengan perawatan dan pengobatan yang tepat. Berikut adalah beberapa tips menjaga kesehatan ginjal:

  1. Cukupi Kebutuhan Air: Minum air putih minimal 2 liter atau 8 gelas setiap hari untuk membantu ginjal memproduksi urin dan membersihkan zat-zat beracun.
  2. Makan Makanan Bergizi: Konsumsi buah, sayur, biji-bijian, makanan tinggi Omega-3, dan makanan kaya vitamin B6, B9, B12, C, dan D untuk membantu mencegah penumpukan limbah dan racun dalam darah.
  3. Jaga Berat Badan: Obesitas atau kelebihan berat badan dapat membebani ginjal. Jaga berat badan ideal untuk kesehatan ginjal.
  4. Rutin Bergerak dan Berolahraga: Olahraga dapat melancarkan peredaran darah, membantu ginjal menyaring racun secara optimal, dan menjaga tekanan darah serta berat badan ideal.
  5. Jaga Tekanan Darah: Batasi asupan garam maksimal 1 sendok teh (2000 mg) per hari. Kelola stres, cukup istirahat dan tidur, dan hindari faktor risiko yang memicu tekanan darah tinggi. Atasi penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan hipertensi.
  6. Minum Obat dan Vitamin Sesuai Aturan: Konsumsi obat, vitamin, dan suplemen sesuai anjuran dokter untuk menghindari overdosis yang dapat merusak ginjal.
  7. Berhenti Merokok: Rokok mengandung zat beracun yang dapat menghambat sirkulasi darah dan meningkatkan tekanan darah.
  8. Hindari Konsumsi Alkohol: Alkohol berlebihan dapat mengganggu kinerja ginjal dan meningkatkan risiko gagal ginjal.

Obat Hipertensi dan Ginjal: Fakta dan Kesalahpahaman

Obat hipertensi yang diresepkan oleh dokter aman untuk diminum setiap hari secara rutin. Obat ini tidak merusak ginjal, justru membantu mencegah kerusakan ginjal dengan mengurangi tekanan pada pembuluh darah di ginjal. Obat hipertensi bekerja dengan berbagai mekanisme untuk menurunkan tekanan darah, seperti membuang kelebihan garam dan cairan, memperlambat detak jantung, melebarkan pembuluh darah, dan menghambat produksi hormon yang dapat menyempitkan pembuluh darah.

Berikut beberapa jenis obat hipertensi yang umum diresepkan:

  • Diuretik: Membantu ginjal membuang kelebihan garam dan cairan, menurunkan tekanan darah. Contoh: hydrochlorothiazide dan indapamide.
  • Antagonis Kalsium (CCBs): Memperlambat detak jantung dan melebarkan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah. Contoh: amlodipine dan nifedipine.
  • ACE Inhibitor: Menghambat produksi hormon angiotensin II yang dapat menyempitkan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah dan mengurangi tekanan pada ginjal. Contoh: lisinopril, enalapril, dan ramipril.
  • ARB (Angiotensin-2 Receptor Blocker): Menghambat respon hormon angiotensin II, melebarkan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan melindungi jantung dan ginjal. Contoh: irbesartan, valsartan, losartan, dan candesartan.
  • Penghambat Renin: Menghambat kerja enzim renin yang dapat meningkatkan tekanan darah. Contoh: aliskiren.

Meskipun aman, beberapa orang mungkin mengalami efek samping ringan dari obat hipertensi seperti sakit perut, mual, sembelit, sakit kepala, mual, mengantuk, lelah, bengkak di kaki atau pergelangan kaki, wajah memerah atau terasa panas, dan palpitasi atau detak jantung lebih cepat. Jika Anda mengalami efek samping, segera konsultasikan dengan dokter.

Penting untuk diingat:

  • Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis obat, dosis, dan cara minum yang tepat.
  • Jalankan pola hidup sehat dan patuhi anjuran dokter untuk mengendalikan hipertensi dan menjaga kesehatan ginjal.

Artikel terkait

Camping: Liburan Sehat dan Menyenangkan Dekat Alam
Polusi Udara Jakarta: Ancaman Kesehatan yang Membayangi
Rematik vs Asam Urat: Kenali Perbedaannya yang Sering Terlupakan
Waspada! Stres Berkepanjangan Berisiko Timbulkan Masalah Jantung
Waspada! Musim Hujan Datang, Penyakit Ini Sering Muncul
Pradiabetes: 6 Kebiasaan Sehat untuk Mengendalikan Gula Darah
Rahasia Turun Berat Badan: Manfaat Air Putih yang Tak Terduga
Merawat Lansia Kursi Roda: Panduan Lengkap Menuju Hari Tua yang Nyaman
Polusi Udara Jakarta: Ancaman Kesehatan yang Memburuk
Pepaya: Buah Sehat yang Tak Cocok untuk Semua Orang
7 Kebiasaan Sepele yang Merusak Ginjal: Waspadai dan Hindari!
Daun Salam: Manfaat dan Risiko Konsumsi