Penyakit Parkinson: Memahami Gejala, Pengobatan, dan Pilihan Operasi

Minggu, 6 Oktober 2024 16:53

Pelajari tentang penyakit Parkinson, gejala, pengobatan, dan pilihan operasi, termasuk DBS dan stereotactic brain lesioning. Temukan informasi penting untuk memahami dan mengelola penyakit ini.

© copyright Anna Shvets - Pexels

Penyakit Parkinson: Memahami Gejala, Pengobatan, dan Pilihan Operasi

Penyakit Parkinson merupakan penyakit saraf yang memengaruhi gerakan tubuh. Penderita Parkinson dapat mengalami gejala seperti tremor, kekakuan otot, dan penurunan kemampuan gerak.

Penyebab Parkinson:

Penyebab pasti penyakit Parkinson masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, penelitian menunjukkan bahwa penurunan kadar dopamin di otak menjadi salah satu faktor pemicunya. Dopamin merupakan neurotransmiter penting dalam mengatur gerakan dan emosi.

Gejala Parkinson:

Gejala Parkinson dapat mengganggu kualitas hidup penderita. Beberapa gejala yang umum terjadi antara lain:

Tremor: Getaran yang tidak terkendali, biasanya terjadi pada tangan, lengan, kaki, atau rahang.

Kekakuan Otot: Kekakuan pada otot yang dapat menyebabkan kesulitan dalam bergerak.

Perlambatan Gerak: Pergerakan menjadi lebih lambat dan sulit untuk memulai atau menghentikan gerakan.

Gangguan Keseimbangan: Kesulitan dalam menjaga keseimbangan yang dapat menyebabkan jatuh.

Depresi: Perasaan sedih, putus asa, dan kehilangan minat dalam kehidupan.

Pengobatan Parkinson:

Untuk mengurangi keparahan penyakit, dokter biasanya meresepkan obat-obatan yang bertujuan untuk menggantikan atau meningkatkan kadar dopamin dalam tubuh. Namun, seiring berjalannya waktu, dosis obat yang dibutuhkan dapat meningkat karena penyakit Parkinson bersifat progresif.

Pilihan Operasi:

Ketika obat-obatan sudah tidak lagi efektif dalam mengendalikan gejala, operasi dapat menjadi pilihan pengobatan. Terdapat dua jenis operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi Parkinson:

1. Stereotactic Brain Lesioning:

Dokter akan melakukan "switch off" atau mematikan bagian di otak yang menyebabkan tremor. Prosedur ini melibatkan penempatan elektroda di area otak yang ditargetkan, biasanya pada struktur seperti globus pallidus atau nukleus subthalamikus. Dengan membuat lesi kecil di area tersebut, aktivitas abnormal yang menyebabkan gejala seperti tremor atau kekakuan diharapkan dapat terganggu.

2. Deep Brain Stimulation (DBS):

Dokter akan menanamkan elektroda di otak yang terhubung dengan perangkat generator listrik kecil dan baterai yang dipasang di bawah kulit dada. Alat ini menghasilkan impuls listrik untuk mengurangi aktivitas listrik abnormal di otak.

Manfaat Operasi:

Operasi Parkinson tidak dimaksudkan untuk menyembuhkan penyakit, namun untuk meningkatkan kualitas hidup penderita. Operasi dapat membantu mengurangi gejala, meningkatkan kemandirian, dan dalam beberapa kasus, mengurangi dosis obat yang dibutuhkan.

Catatan:

Operasi Parkinson biasanya dilakukan pada pasien dengan Parkinson grade tiga. Setiap prosedur operasi memiliki risiko, namun risiko dapat diminimalkan dengan teknik pencitraan yang akurat.

Informasi Tambahan:

Selain penyakit Parkinson, DBS dan stereotactic brain lesioning juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit tumor otak atau berbagai gangguan gerak seperti distonia.

Penting untuk diingat:

Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gejala Parkinson, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan rencana pengobatan yang tepat.

Artikel terkait

Waspada Asam Urat di Usia Muda: Penyebab dan Cara Pencegahannya
Kopi Hitam: Rahasia Sehat dan Berenergi
Kanker pada Usia Muda Meningkat: Faktor Lingkungan dan Gaya Hidup
Jalan Kaki: Solusi Ampuh Hilangkan Perut Buncit? Mitos atau Fakta?
Ketindihan: Jangan Panik, Ini Solusinya!
Ingus Berdarah: Penyebab dan Cara Mengatasinya (Mimisan)
Waspada! Virus Lumpuh Anak (AFM) Kembali Merebak di AS
Memahami Limfoma: Jenis Kanker Darah yang Menyerang Sistem Imun
ASI: Nutrisi Terbaik untuk Bayi Anda - Manfaat Luar Biasa untuk Pertumbuhan dan Kesehatan
Media Sosial: Jebakan Perasaan Kurang dan Cara Mengatasinya
5 Makanan yang Harus Dihindari Jika Anda Punya Asam Urat Tinggi
5 Makanan Super untuk Jaga Hati Sehat dan Kuat