:strip_exif():quality(75)/medias/1336/a9422c3ec4952b0c7cdda97843e9598f.jpeg)
Game "Black Myth: Wukong" yang dirilis pada 20 Agustus lalu tidak hanya sukses di pasaran, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pariwisata Provinsi Shanxi, China. Game ini menampilkan 27 dari 36 lokasi di Shanxi, termasuk gua-gua kuno dan arsitektur klasik yang terkenal. Keberhasilan "Black Myth: Wukong" tidak hanya menghadirkan hiburan bagi para gamer, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi sektor pariwisata di Shanxi.
Meningkatnya Popularitas Shanxi
Sejak diluncurkan, popularitas Shanxi meningkat drastis. Dalam seminggu, banyak wisatawan yang mengunjungi lokasi yang ada di dalam game. Misalnya, Zona Tur Xiaoxitian di daerah Xi – sebuah kuil yang dibangun pada masa Dinasti Ming – mengalami peningkatan penjualan tiket hingga tiga kali lipat. Hal ini menunjukkan bahwa game dapat menjadi alat yang ampuh untuk mempromosikan destinasi wisata dan meningkatkan perekonomian daerah.
Pihak pengelola kuil memanfaatkan popularitas game dengan menjual lebih banyak tiket secara daring dan menambahkan konten dari "Black Myth: Wukong" di situs resminya. Tren peningkatan juga terjadi pada pencarian objek wisata di Shanxi melalui platform daring. Meituan mencatat kenaikan pencarian hingga 156% dibandingkan tahun lalu.
Lonjakan Kunjungan Wisatawan
Beberapa destinasi wisata yang paling banyak dicari adalah Gua Yungang, Pagoda Kayu Kuil Fogong di Ying, dan Menara Bangau. Platform perjalanan Tuniu melaporkan lonjakan pengunjung ke provinsi tersebut mencapai 50% pada Juli hingga Agustus. Pemesanan hotel juga meningkat lebih dari dua kali lipat.
Fenomena ini menunjukkan potensi besar dari game dalam mempromosikan destinasi wisata. "Black Myth: Wukong" sendiri diadaptasi dari novel klasik China, "Journey to the West." Game ini menceritakan kisah perjalanan Biksu Buddha China Xuanzang untuk mencari kitab suci di India pada abad ke-7.
Game ini langsung meraih popularitas besar, dengan penjualan mencapai 8,4 juta kopi hanya tiga hari setelah peluncurannya. Kesuksesan "Black Myth: Wukong" ini membuktikan bahwa game tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan perekonomian suatu wilayah, khususnya di bidang pariwisata.