Sukses di Pasaran, Game "Black Myth: Wukong" Dongkrak Pariwisata Shanxi

Kamis, 5 Juni 2025 07:33

Game "Black Myth: Wukong" yang menampilkan 27 lokasi di Shanxi, China, telah mendongkrak popularitas destinasi wisata di provinsi tersebut dan menarik lebih banyak wisatawan.

illustration Black Myth: Wukong © copyright MESSALA CIULLA - Pexels

Game "Black Myth: Wukong" yang dirilis pada 20 Agustus lalu tidak hanya sukses di pasaran, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pariwisata Provinsi Shanxi, China. Game ini menampilkan 27 dari 36 lokasi di Shanxi, termasuk gua-gua kuno dan arsitektur klasik yang terkenal. Keberhasilan "Black Myth: Wukong" tidak hanya menghadirkan hiburan bagi para gamer, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi sektor pariwisata di Shanxi.

Meningkatnya Popularitas Shanxi

Sejak diluncurkan, popularitas Shanxi meningkat drastis. Dalam seminggu, banyak wisatawan yang mengunjungi lokasi yang ada di dalam game. Misalnya, Zona Tur Xiaoxitian di daerah Xi – sebuah kuil yang dibangun pada masa Dinasti Ming – mengalami peningkatan penjualan tiket hingga tiga kali lipat. Hal ini menunjukkan bahwa game dapat menjadi alat yang ampuh untuk mempromosikan destinasi wisata dan meningkatkan perekonomian daerah.

Pihak pengelola kuil memanfaatkan popularitas game dengan menjual lebih banyak tiket secara daring dan menambahkan konten dari "Black Myth: Wukong" di situs resminya. Tren peningkatan juga terjadi pada pencarian objek wisata di Shanxi melalui platform daring. Meituan mencatat kenaikan pencarian hingga 156% dibandingkan tahun lalu.

Lonjakan Kunjungan Wisatawan

Beberapa destinasi wisata yang paling banyak dicari adalah Gua Yungang, Pagoda Kayu Kuil Fogong di Ying, dan Menara Bangau. Platform perjalanan Tuniu melaporkan lonjakan pengunjung ke provinsi tersebut mencapai 50% pada Juli hingga Agustus. Pemesanan hotel juga meningkat lebih dari dua kali lipat.

Fenomena ini menunjukkan potensi besar dari game dalam mempromosikan destinasi wisata. "Black Myth: Wukong" sendiri diadaptasi dari novel klasik China, "Journey to the West." Game ini menceritakan kisah perjalanan Biksu Buddha China Xuanzang untuk mencari kitab suci di India pada abad ke-7.

Game ini langsung meraih popularitas besar, dengan penjualan mencapai 8,4 juta kopi hanya tiga hari setelah peluncurannya. Kesuksesan "Black Myth: Wukong" ini membuktikan bahwa game tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan perekonomian suatu wilayah, khususnya di bidang pariwisata.

Artikel terkait

Kebijakan Check-In dan Check-Out Hotel Baru di Malaysia Menuai Protes Keras
Flashpacking: Tren Perjalanan Modern yang Memanfaatkan Teknologi
Museum Nintendo: Nostalgia Bergema di Uji, Kyoto
Dilema Edinburgh: Pariwisata Berkembang, Warga Terhimpit
Kota Hantu: Jejak Pilu Perubahan Iklim
10 Destinasi Wisata Dunia yang Berjuang Melawan Over Tourism
Microsoft PHK 650 Karyawan di Divisi Xbox Games, Fokus pada Efisiensi dan Integrasi Bisnis
Pattaya Luncurkan Kampanye 'Better Pattaya Bay' untuk Pantai yang Lebih Aman
Sony Luncurkan PlayStation 5 Pro: Performa Grafis Lebih Unggul dengan Harga Lebih Mahal
Proyek Pembangunan Rumah Liburan di Costa Blanca Picu Kekecewaan Warga Spanyol
Kabaret Phuket: Mesin Pendulang Ekonomi Pariwisata Thailand
Program Urdunna Jannah: Pariwisata Petra Bangkit Berkat Wisatawan Lokal