:strip_exif():quality(75)/medias/5101/aa0d46e14289b6e05694acb83eec8d70.jpg)
Bursa jabatan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) tengah memanas. Sejumlah perwira tinggi Polri dengan pangkat bintang tiga berebut posisi strategis tersebut, meningkatkan tensi persaingan internal kepolisian.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo telah memiliki nama calon Wakapolri yang akan mendampinginya. Namun, identitas calon terpilih masih dirahasiakan. "Nama calonnya sudah ada, tapi belum diketahui siapa yang akan dipilih Pak Kapolri," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Sandi Nugroho.
Informasi mengenai identitas calon Wakapolri yang dirahasiakan menimbulkan rasa penasaran dan spekulasi di internal kepolisian. Proses seleksi dan penentuan calon Wakapolri menjadi sorotan tajam bagi publik dan pengamat kepolisian.
Beragam Kandidat Potensial
Sejumlah perwira tinggi Polri dengan pangkat bintang dua dan tiga dipertimbangkan untuk mengisi jabatan Wakapolri. Sayangnya, identitas mereka masih dirahasiakan, sehingga memicu keingintahuan publik untuk mengetahui kandidat yang diusung Kapolri.
Berdasarkan senioritas, Komjen Dofiri, yang saat ini menjabat sebagai Inspektur Pengawas Umum (Irwasum), menjadi salah satu kandidat terkuat. Pengalamannya yang lengkap dalam "tour of duty and area", termasuk pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) beberapa kali, menjadikannya sebagai kandidat potensial. Selain itu, Dofiri merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) yang paling senior di antara para kandidat lainnya.
Dua perwira tinggi lainnya, Komjen Fadil Imran, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam), dan Komjen Wahyu Widada, Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), juga disebut-sebut sebagai calon kuat. Keduanya merupakan angkatan 1991, seangkatan dengan Kapolri. Pengalaman dan kemampuan keduanya di bidang keamanan dan penegakan hukum menjadi modal utama dalam pertarungan perebutan jabatan Wakapolri.
Berikut daftar 18 jenderal bintang tiga yang berpotensi menjadi Wakapolri, berdasarkan urutan lulusan Akpol:
- Komjen Purwadi Arianto (1988), Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat)
- Komjen Verdianto Iskandar Bitticaca (1988), Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi
- Komjen Wahyu Hadiningrat (1988), Asisten Utama Bidang Perencanaan dan Anggaran Kapolri
- Komjen Agung Setya Imam Effendi (1988), Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN)
- Komjen Ahmad Dofiri (1989), Irwasum
- Komjen Imam Widodo (1989), Komandan Korps Brimob
- Komjen Fadil Imran (1991), Kabaharkam
- Komjen Wahyu Widada (1991), Kabareskrim
- Komjen Gatot Eddy Pramono (1991), Kalemdiklat
- Komjen Agus Andrianto (1991), Sekretaris Kabinet (Seskab)
- Komjen Arief Sulistyanto (1991), Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam)
- Komjen Rycko Amelza Dahniel (1991), Kalemdiklat
- Komjen Nana Sudjana (1991), Kapolda Metro Jaya
- Komjen Mochamad Syafei (1992), Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas)
- Komjen Eko Indra Heri (1993), Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN)
- Komjen Sutrisno Yulianto (1993), Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim)
- Komjen Suntana (1994), Kepala Korps Binmas (Kakorbinmas)
- Komjen Erwin Triwanto (1994), Kalemdiklat
Siapakah yang akan terpilih menjadi Wakapolri? Publik menantikan pengumuman resmi dari Kapolri mengenai sosok yang akan mendampingi dirinya dalam memimpin institusi Kepolisian Republik Indonesia.