Target Nol Emisi: Tantangan Besar, Kolaborasi Global

Kamis, 19 Desember 2024 17:34

Memahami arti net zero emission, tantangannya, dan upaya global untuk mencapai target nol emisi karbon guna mencegah dampak terburuk perubahan iklim.

illustration Net Zero Emission Illustration net zero emission

Krisis iklim global semakin mendesak, mendorong penggunaan istilah "emisi nol bersih" atau net zero emission. Istilah ini merujuk pada kondisi di mana emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer seimbang dengan jumlah karbon yang diserap, baik melalui proses alamiah maupun teknologi. Intinya, kadar karbon di atmosfer mencapai titik nol bersih.

Mengapa Net Zero Penting?

Studi ilmiah menekankan pentingnya mencapai net zero emission untuk mencegah dampak terburuk perubahan iklim, yaitu kenaikan suhu global melebihi 1,5 derajat Celcius dibanding masa pra-industri. Untuk itu, diperlukan pengurangan emisi global sebesar 45% pada tahun 2030 dan pencapaian net zero pada tahun 2050. Sayangnya, suhu bumi telah meningkat sekitar 1,2 derajat Celcius sejak akhir abad ke-19, dan emisi terus meningkat. Tindakan cepat dan terintegrasi sangat dibutuhkan.

Bagaimana cara mengurangi emisi? Salah satu langkah krusial adalah beralih dari pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil (batu bara, gas, dan minyak) ke energi terbarukan, seperti tenaga angin dan matahari. "Langkah ini akan sangat mengurangi emisi karbon," jelas pernyataan PBB. Transisi ini membutuhkan investasi besar dan perubahan mendasar dalam berbagai sektor.

Hingga Juni 2024, lebih dari 100 negara, mewakili sekitar 82% emisi global, telah berkomitmen mencapai net zero emission melalui berbagai kebijakan dan janji resmi. Namun, PBB mengingatkan bahwa jika komitmen saat ini diterapkan sepenuhnya, pengurangan emisi global hanya sekitar 2,6% pada 2030 dibanding level 2019. Target penurunan emisi sebesar 43% masih jauh dari tercapai untuk membatasi kenaikan suhu hingga 1,5 derajat Celcius.

Tantangan Menuju Net Zero

Perubahan menuju dunia tanpa emisi karbon merupakan tantangan besar yang menuntut transformasi mendasar dalam produksi, konsumsi, dan mobilitas. Sektor energi, penyumbang sekitar tiga perempat emisi gas rumah kaca, memegang peranan kunci. Untuk mempercepat proses, Sekretaris Jenderal PBB membentuk Kelompok Ahli Tingkat Tinggi pada tahun 2022 guna menetapkan standar yang lebih ketat dan mempercepat implementasi komitmen dari sektor non-pemerintah.

Indonesia juga berkomitmen untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060. Namun, Presiden Jokowi menyatakan bahwa hal ini membutuhkan investasi yang sangat besar, sekitar Rp15.000 triliun (US$1 triliun). "Indonesia butuh investasi sekitar Rp15.000 triliun (US$1 triliun) untuk mencapai target tersebut," ungkap Presiden Jokowi. Beliau menekankan perlunya kerja keras dan kolaborasi global untuk mencapai target tersebut, bahkan lebih cepat jika memungkinkan, namun pendanaan sebesar itu tidak mungkin ditanggung Indonesia sendiri.

Oleh karena itu, kolaborasi internasional dan keterlibatan sektor swasta menjadi sangat penting. Keberhasilan mencapai net zero emission memerlukan komitmen bersama, inovasi teknologi, dan perubahan perilaku di seluruh lapisan masyarakat. Tantangan ini memerlukan pendekatan holistik dan terintegrasi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

Keterlibatan aktif dari semua negara, lembaga internasional, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat penting. Dengan sinergi dan komitmen yang kuat, tujuan net zero emission dapat dicapai, sekaligus melindungi masa depan planet ini dari dampak terburuk perubahan iklim.

Perlu diingat bahwa mencapai target net zero bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama. Setiap individu memiliki peran untuk berkontribusi, mulai dari perubahan gaya hidup hingga advokasi kebijakan yang berkelanjutan.

Dengan demikian, upaya global untuk mencapai net zero emission membutuhkan strategi yang komprehensif dan terintegrasi, termasuk investasi besar-besaran dalam energi terbarukan, efisiensi energi, dan teknologi penyerap karbon.

Artikel terkait

Mikroplastik dalam Kosmetik: Bahaya yang Tersembunyi di Balik Kecantikan
Polusi Udara Jakarta: Dampak Buruk dan Upaya Penanganannya
Polusi Udara Jakarta: Penyebab dan Dampaknya bagi Kesehatan
Pencemaran Udara di Jakarta: Mengapa Parah dan Bagaimana Solusinya?
Polusi Udara di Jakarta: Penyebab, Dampak, dan Solusi
Hujan Badai di Mekah: Pegunungan Hijau Muncul, Mengingatkan Kejadian 2015
Peningkatan Kualitas Udara di Ibukota: Upaya Kolaboratif Pemerintah dan Masyarakat
Google Earth Perlihatkan Sejarah Bumi: Lihat Transformasi Dunia Selama 80 Tahun!
Melestarikan Surga: Yunani Berjuang Menyeimbangkan Pariwisata dan Kelestarian
Tips Jitu Awetkan Baju Kesayangan, Selamatkan Lingkungan!
Tantangan dan Peluang Investasi di Sektor Energi Terbarukan Indonesia
Pencemaran Plastik di Laut: Ancaman Nyata Bagi Kehidupan dan Ekonomi