Tanda-Tanda Anak Berpotensi Menjadi Pelaku Bullying
Perundungan atau bullying adalah tindakan merugikan yang dapat menurunkan harga diri seseorang. Sayangnya, bullying sering dilakukan oleh anak-anak terhadap teman sebayanya. Oleh karena itu, orangtua perlu mengenali tanda-tanda yang menunjukkan anak mereka berpotensi menjadi pelaku bullying. Dengan demikian, orangtua dapat membantu anak memperbaiki perilaku tersebut agar tidak merugikan orang lain di masa depan.
Tanda Anak Menjadi Pelaku Bullying
Berikut beberapa tanda yang dapat menunjukkan bahwa anak berpotensi menjadi pelaku bullying, menurut Psikolog Klinis Anna Surti Ariani:
1. Merendahkan Orang Lain
Anak yang sering menceritakan teman-temannya dengan nada merendahkan perlu diperhatikan. Jika anak bercerita tentang mengalahkan teman atau merasa lebih pintar, itu bisa menjadi tanda bahwa ia memiliki kebutuhan untuk merasa lebih baik dari orang lain. “Kita harus mengajarkan bahwa kalah atau salah itu tidak apa-apa, yang penting adalah belajar dari kesalahan,” jelas Anna.
2. Menemukan Benda-Benda Baru
Jika orangtua menemukan barang-barang baru yang tidak diberikan kepada anak, dan anak tidak bisa menjelaskan dari mana barang tersebut berasal, perlu ada keprihatinan. “Kita harus curiga, jangan-jangan dia mengambil barang dari teman atau mencuri,” ungkap Anna. Ini bisa menjadi indikator bahwa anak terlibat dalam perilaku bullying.
3. Anak Lain Takut Padanya
Perhatikan bagaimana anak berinteraksi dengan teman-temannya. Jika terlihat anak-anak lain takut saat anak kita lewat, itu bukanlah hal yang patut dibanggakan. “Ini bisa jadi tanda bahwa anak kita adalah pelaku bullying,” kata Anna. Biasanya, pelaku bullying ditakuti oleh anak-anak lain, baik oleh korban maupun saksi.
4. Keluhan dari Orang Lain
Untuk mengetahui apakah anak kita adalah pelaku bullying, penting untuk bergaul dengan orangtua lain dan mendengarkan pendapat mereka tentang anak kita. “Mungkin ada keluhan yang tidak kita ketahui sebelumnya,” tutup Anna.
Dengan mengenali tanda-tanda ini, orangtua dapat lebih proaktif dalam mencegah perilaku bullying dan mendukung perkembangan sosial anak dengan lebih baik.