Waspada Penyebaran Virus Marburg, Mpox, dan Oropouche

Sabtu, 7 Desember 2024 07:45

Waspada terhadap penyebaran virus Marburg, Mpox, dan Oropouche di beberapa negara. Ketahui gejala, pencegahan, dan daerah terdampak.

illustration Virus Marburg Mpox Oropouche © copyright Leah Newhouse - Pexels

Sejumlah negara saat ini tengah menghadapi ancaman penyebaran tiga virus berbahaya, yaitu Marburg, Mpox, dan Oropouche. Perkembangan ini perlu diwaspadai, khususnya oleh para wisatawan yang berencana mengunjungi daerah-daerah terdampak.

Penyebaran Virus Marburg di Afrika

Virus Marburg, yang juga dikenal sebagai "virus mata berdarah", telah mengakibatkan kematian 15 orang di Rwanda. Lebih dari ratusan kasus suspek lainnya tengah dalam penyelidikan. Tingkat kematian yang tinggi, sekitar 50%, menjadi perhatian serius. Kekhawatiran utama adalah potensi penyebaran virus ini ke negara-negara Afrika lainnya yang telah menghadapi wabah penyakit lain, memperparah kondisi kesehatan masyarakat.

Mpox Klade 1 yang Lebih Berbahaya

Tidak hanya Marburg, klade 1 virus Mpox juga telah terdeteksi di beberapa negara Afrika, termasuk Burundi, Republik Afrika Tengah, Kongo, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Kenya, Uganda, dan Rwanda. Klade 1 ini dianggap lebih berbahaya dibandingkan klade lainnya. Kasus Mpox klade 1 juga telah dilaporkan di Inggris, dengan lima kasus terkonfirmasi tahun ini, salah satunya baru-baru ini terdeteksi di Leeds pada seseorang yang baru pulang dari Uganda.

Empat kasus lainnya melibatkan anggota keluarga di London yang baru kembali dari Afrika pada 21 Oktober. Penularan Mpox mudah terjadi melalui kontak dekat, khususnya di lingkungan rumah tangga. Meskipun risiko di Inggris masih rendah, imbauan kewaspadaan tetap disampaikan kepada para pelancong. "Meskipun risiko bagi masyarakat Inggris masih rendah, para pelancong tetap diimbau untuk berhati-hati," demikian himbauan yang disampaikan.

Virus Oropouche di Amerika Selatan dan Karibia

Di Amerika Selatan dan Karibia, virus Oropouche yang ditularkan lewat gigitan nyamuk juga sedang merebak. Lebih dari 10.000 orang di Brasil, Bolivia, Kolombia, Kuba, Republik Dominika, Ekuador, Guyana, Panama, dan Peru telah terinfeksi tahun ini. Keadaan ini semakin memprihatinkan karena virus ini belum memiliki obat dan vaksin.

Langkah Pencegahan yang Direkomendasikan

Beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi. Hindari kontak dengan orang sakit atau yang memiliki ruam. Rajin mencuci tangan dan menggunakan cairan pembersih tangan. Jaga jarak aman dengan orang yang sedang sakit. Sebelum bepergian, penting untuk memeriksa asuransi perjalanan dan berkonsultasi dengan dokter, terutama bagi ibu hamil atau mereka dengan gangguan kekebalan tubuh.

Gejala Virus Marburg

Gejala Marburg muncul setelah masa inkubasi 2 hingga 21 hari. Gejala awal meliputi demam tinggi, sakit kepala hebat, rasa lemas yang sangat parah, dan nyeri otot. Pada hari-hari berikutnya, gejala dapat berkembang menjadi diare, nyeri perut, mual, muntah, ruam, hingga perdarahan.

Perdarahan dapat terjadi saat muntah dan buang air besar, serta dari hidung, gusi, alat kelamin, mata, dan telinga. Pendarahan internal, kebingungan, sensitivitas, agresivitas, dan radang testis juga dapat terjadi. Kematian dapat terjadi pada hari kedelapan hingga kesembilan, seringkali akibat kehilangan banyak darah atau syok. Penularan dapat terjadi melalui kontak dengan kulit yang terluka, darah, sekresi, cairan tubuh, dan selaput lendir.

Gejala Virus Mpox

Gejala Mpox mungkin baru muncul setelah 21 hari terinfeksi. Gejala yang paling umum adalah ruam berupa lepuh dan luka yang muncul di wajah, telapak tangan, telapak kaki, selangkangan, alat kelamin, dan area anus. Gejala awal lainnya meliputi demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, menggigil, kelelahan, dan nyeri sendi. Ruam tersebut dapat berlangsung hingga satu bulan.

Gejala Virus Oropouche

Gejala Oropouche muncul 3 hingga 10 hari setelah infeksi dan berlangsung sekitar satu minggu. Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, mual, muntah, dan ruam.

Informasi ini diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan membantu mencegah penyebaran virus-virus tersebut. Tetap jaga kesehatan dan waspada terhadap gejala-gejala yang mungkin muncul.

Artikel terkait

Waspada! Terlalu Sering Makan Singkong Rebus Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan
Tetap Aktif dan Sehat: Aktivitas Fisik Aman untuk Ibu Hamil 8 Bulan
Atur Konsumsi Gula dan Garam untuk Hidup Sehat
Ayam vs Telur: Mana yang Lebih Baik untuk Protein dan Kesehatan?
10 Kebiasaan Sepele yang Bisa Memendekkan Umur Anda
Kedutan Kelopak Mata: Sinyal Bahaya Tumor Otak yang Tak Boleh Disepelekan
Terobosan Baru: Vaksin Flu Langsung Dihidung
Kopi Susu Gula Aren: Nikmatnya Tak Terbantah, Sehatnya? Perlu Dicermati!
Mengenali Penyebab Rasa Ngantuk yang Tak Kunjung Hilang: Dari Gangguan Tidur hingga Masalah Kesehatan Serius
6 Minuman Sehat Penurun Gula Darah
Multivitamin dan Umur Panjang: Studi Terbaru Ungkap Fakta Mengejutkan
Tidur dengan Rambut Basah? Waspadai Bahaya yang Mengintai!