:strip_exif():quality(75)/medias/2019/7866f6e06c86349cbd85f7ac3486cead.jpeg)
Semua orang bisa melakukan kesalahan, termasuk dalam hubungan. Kesalahan pasangan bisa menyakiti hati dan membuat kita kecewa. Namun, permintaan maaf dan cinta seringkali membuat kita luluh dan memberi kesempatan kedua. Harapannya, pasangan bisa berubah dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Tetapi, bagaimana jika kesalahan itu adalah bagian dari perilaku toksik? Apakah pantas memberi kesempatan kedua pada pasangan yang beracun?
Mempertimbangkan Risiko dan Konsekuensi
Memberi kesempatan kedua adalah hak pribadi. Namun, keputusan ini harus dipertimbangkan dengan matang. Pertanyakan diri: Apakah pasangan bisa dipercaya jika diberi kesempatan kedua? Apakah kamu siap menghadapi risiko perilaku toksiknya terulang?
Kenali pasanganmu dengan baik. Apakah kesalahan dan sikap toksiknya tidak disengaja? Atau, dilakukan dengan sadar dan memiliki tujuan tertentu?
Jika perilaku toksik dilakukan dengan sadar, besar kemungkinan akan terulang. Pasangan mungkin berpikir, "Ah, aku diberi kesempatan kedua, berarti bisa berbuat salah lagi, nanti minta maaf lagi, pasti baik-baik saja." Ingat, kamu tidak bisa mengendalikan apa yang dipikirkan dan dilakukan pasangan. Yang bisa kamu kontrol adalah bagaimana kamu merespons dan apa yang kamu inginkan.
Proses Perubahan yang Panjang
Terkadang, kita merasa pasangan layak diberi kesempatan kedua karena menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah yang lebih baik. Namun, ingatlah, kamu tidak bisa memastikan apakah perubahan itu nyata atau hanya sementara.
Perubahan perilaku toksik membutuhkan proses dan kesadaran penuh dari pelaku. Apakah kamu memiliki kesabaran dan kemampuan untuk mendukungnya selama proses perubahan?
Membuka Peluang Baru
Seringkali, kita takut menyesal jika tidak memberi kesempatan kedua. Takut kehilangan, sedih, dan menyesal. Namun, ingatlah bahwa mengakhiri hubungan yang toksik membuka peluang untuk membangun hubungan yang lebih sehat di masa depan.
Prioritaskan Kebahagiaan Diri
Ingat, kamu berhak bahagia dan pantas mendapatkan hubungan yang sehat. Jangan ragu untuk memilih diri sendiri dan melepaskan hubungan yang menyakiti.