:strip_exif():quality(75)/medias/240/765ede184f9162da9141f3c862d5de6c.jpeg)
Memuji anak merupakan hal penting dalam memenuhi kebutuhan emosional mereka. Pujian membangun rasa percaya diri yang positif dengan membuat anak merasa dihargai dan dicintai. Namun, mengajarkan pentingnya bersikap rendah hati juga penting, agar anak tidak merasa lebih tinggi atau lebih rendah dari orang lain. Tantangannya adalah menemukan keseimbangan antara membangun kepercayaan diri dan merangsang rasa rendah hati.
Cara Memuji Anak agar Tetap Percaya Diri dan Rendah Hati
Bagaimana memuji anak agar mereka tetap percaya diri dan rendah hati? Berikut adalah beberapa tips yang dapat dipraktikkan oleh orang tua:
Fokus pada Perilaku Spesifik, Bukan Sifat Fisik
Saat memuji, fokuslah pada perilaku atau tindakan anak yang positif, bukan pada sifat fisik atau penampilan. Misalnya, alih-alih mengatakan "Kamu cantik", katakanlah "Terima kasih sudah membantu Ibu merapikan kamar. Ibu senang melihat kamar kita bersih dan rapi." Dengan cara ini, anak merasa bahwa orang tua memperhatikan dan menghargai usaha mereka, yang dapat memotivasi mereka untuk terus berbuat baik.
Hindari Perbandingan dengan Orang Lain
Membandingkan anak dengan orang lain dapat membuat mereka merasa lebih unggul atau rendah diri. Hindari kalimat seperti, "Kamu anak paling pintar di kelas". Sebaliknya, fokuslah pada kemajuan anak dibandingkan dengan dirinya sendiri di masa lalu. Misalnya, "Hari ini kamu terlihat menikmati sayur, padahal sebelumnya kamu sangat enggan. Itu adalah kemajuan yang bagus!"
Hindari Menihilkan Pujian dengan Kata "Tapi"
Menyisipkan kata "tapi" di akhir pujian dapat membuat anak merasa usaha mereka tidak dihargai. Misalnya, "Kamu pintar, tapi kamu harus lebih rajin belajar." Kalimat ini memberikan pesan tersirat bahwa usaha anak belum cukup baik. Pujilah anak dengan tulus, tanpa syarat.
Berikan Pujian yang Spesifik dan Bermakna
Hindari pujian umum seperti "Kamu hebat" atau "Kamu pintar". Sebaliknya, berikan pujian yang spesifik dan bermakna. Misalnya, "Ibu senang melihat kamu berbagi mainan dengan temanmu. Itu menunjukkan kamu adalah anak yang baik hati."
Pujilah Proses dan Usaha, Bukan Hanya Hasil
Anak perlu merasakan bahwa proses dan usaha mereka dihargai, bukan hanya hasil akhir. Misalnya, pujilah usaha anak dalam menyelesaikan tugas, meskipun hasilnya belum sempurna. Misalnya, "Ibu melihat kamu berusaha keras menyelesaikan tugas ini. Ibu bangga dengan usahamu!"
Dengan mengikuti panduan ini, orang tua dapat memberikan pujian yang efektif, membantu anak tumbuh dengan kepercayaan diri yang sehat dan sikap rendah hati. Pujian yang tepat akan membantu anak berkembang menjadi individu yang percaya diri dan positif tanpa merasa lebih unggul dari orang lain.