:strip_exif():quality(75)/medias/678/7d667881f6e40e91ec95f6980c944f4f.jpeg)
Jakarta - Minuman keras dapat menimbulkan berbagai dampak berbahaya bagi kesehatan, salah satunya adalah risiko kebutaan. Jenis minuman keras yang berpotensi tinggi menyebabkan kebutaan adalah yang mengandung metanol (CH3OH) atau benzena (C6H6), yang sering ditemukan dalam alkohol oplosan. Metanol biasanya digunakan dalam industri sebagai pelarut, pembersih, dan penghapus cat.
Ketika metanol dicerna, tubuh mengubahnya menjadi formaldehyde atau formalin yang beracun. Zat ini dapat merusak sistem saraf, termasuk saraf mata, yang dapat mengakibatkan kerusakan permanen dan kebutaan. Dalam kasus yang parah, keracunan metanol bisa berujung pada henti jantung atau bahkan kematian.
Selain risiko metanol, konsumsi alkohol dalam jumlah besar juga membawa dampak serius bagi kesehatan. Ini termasuk penurunan kemampuan berpikir, gangguan perilaku, kehilangan kesadaran, kejang, dan risiko kematian. Masalah kesehatan lain yang sering muncul akibat alkohol adalah tukak lambung, kerusakan hati, dan gangguan psikiatri berat.
Langkah yang Harus Diambil Jika Terjadi Keracunan Metanol:
1. Segera bawa orang yang mengalami keracunan ke rumah sakit.
2. Di rumah sakit, dokter akan melakukan perawatan suportif dan mencegah penyerapan metanol lebih lanjut melalui cuci lambung.
3. Pemberian sodium bikarbonat dan antidotum juga akan dilakukan.
4. Dalam beberapa kasus, steroid dosis tinggi melalui injeksi intravena mungkin diberikan setelah terapi awal untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Segera cari pertolongan medis jika setelah mengonsumsi minuman beralkohol, seseorang mengalami gejala seperti penglihatan buram pada kedua mata, karena ini bisa menjadi tanda awal keracunan metanol.
Apa yang Terjadi Jika Penanganan Medis Terlambat?
Jika penanganan terlambat, keracunan metanol dapat menyebabkan kebutaan permanen. Peluang untuk memulihkan penglihatan sangat kecil karena kerusakan pada saraf mata bersifat progresif. Dalam waktu sekitar tiga bulan, saraf mata yang terpapar metanol dapat mengalami atrofi, sehingga tidak dapat berfungsi lagi.