:strip_exif():quality(75)/medias/15298/c3878519d99216a030d1c145c1d11111.jpeg)
Penggunaan antibiotik pada anak harus selalu diawasi dan sesuai anjuran dokter, demikian disampaikan Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A(K), spesialis anak dan pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Hal ini untuk mencegah resistensi antimikroba, sebuah kondisi yang membuat bakteri kebal terhadap antibiotik.
Mengapa Anjuran Dokter Harus Diikuti?
Resistensi antimikroba merupakan ancaman serius bagi kesehatan. Jika bakteri kebal terhadap antibiotik, pengobatan infeksi akan menjadi jauh lebih sulit bahkan mungkin tidak efektif. "Kepatuhan terhadap petunjuk dokter sangat penting untuk kesembuhan," tegas Prof. Edi Hartoyo. Mengurangi dosis atau mengubah jadwal minum obat dapat mengurangi efektivitas pengobatan dan berpotensi memperparah kondisi.
Bagaimana cara mencegah resistensi antimikroba? Jawabannya adalah dengan mengikuti aturan pakai antibiotik secara ketat. Jangan sampai antibiotik yang seharusnya diminum tiga kali sehari hanya diminum sekali. Waktu minum obat, sebelum atau sesudah makan, juga harus sesuai arahan dokter. Kesalahan dalam penggunaan antibiotik akan mempercepat munculnya bakteri resisten.
Peran Dokter dalam Pengobatan
Penggunaan antibiotik harus didasarkan pada konsultasi dan diagnosis dokter. "Tidak semua penyakit membutuhkan antibiotik, terutama batuk dan pilek yang sering disebabkan oleh virus atau alergi," jelas Prof. Edi Hartoyo. Dokter akan mengevaluasi kondisi anak dan menentukan apakah antibiotik benar-benar diperlukan. Pemilihan jenis dan dosis antibiotik juga merupakan wewenang dokter.
Orang tua dianjurkan untuk berdiskusi dengan dokter mengenai waktu pemberian antibiotik yang tepat. Komunikasi yang baik antara orang tua dan dokter sangat penting untuk memastikan pengobatan berjalan efektif dan aman. Jangan ragu untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami terkait penggunaan antibiotik.
Apa yang harus dilakukan jika anak belum sembuh setelah mengonsumsi antibiotik? Segera konsultasikan kembali dengan dokter. Dokter akan mengevaluasi dan mungkin mengubah obat atau dosisnya. Perlu diwaspadai juga gejala alergi seperti ruam kulit, muntah, diare, atau sesak napas. Gejala-gejala ini harus segera dilaporkan kepada dokter.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diingat orangtua terkait penggunaan antibiotik pada anak: Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan antibiotik. Ikuti petunjuk dokter dengan teliti. Perhatikan waktu minum obat sesuai arahan. Pantau kondisi anak selama pengobatan dan segera konsultasi jika tak ada perbaikan atau muncul alergi. Ingat, tidak semua penyakit butuh antibiotik. Batuk dan pilek seringkali disebabkan oleh virus.
Pentingnya Kepatuhan
Dengan kepatuhan terhadap aturan penggunaan antibiotik, kita dapat menekan risiko resistensi antimikroba dan memastikan pengobatan yang efektif. Ini merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, dokter, dan pemerintah untuk menjaga kesehatan masyarakat dan mencegah penyebaran bakteri resisten.
Kesimpulannya, penggunaan antibiotik pada anak harus bijak dan terkontrol. Konsultasi dengan dokter merupakan langkah pertama dan terpenting. Ikuti petunjuk dokter dengan teliti untuk mencegah resistensi antibiotik dan memastikan kesembuhan anak. Waspada terhadap gejala alergi dan segera konsultasi jika muncul.