Detoks Kulit: Mitos atau Solusi Untuk Iritasi Skincare?

Senin, 2 Desember 2024 06:50

Artikel ini membahas detoks kulit sebagai solusi untuk iritasi akibat penggunaan skincare. Dapatkan informasi dari ahli dermatologis tentang cara mengatasi iritasi kulit yang tepat dan aman.

illustration detoks kulit © copyright SHVETS production - Pexels

Menemukan skincare yang cocok untuk kulit bisa menjadi perjalanan yang panjang. Berbagai produk dicoba sebelum akhirnya menemukan formula yang tepat. Namun, proses ini terkadang menimbulkan efek samping, seperti iritasi.

Di tengah maraknya informasi kecantikan, banyak influencer merekomendasikan detoks kulit untuk mengatasi masalah ini. Namun, apa sebenarnya detoks kulit dan perlukah dilakukan? Detoks, atau detoksifikasi, sebenarnya mengacu pada proses membersihkan racun dalam tubuh. Istilah ini kurang tepat digunakan untuk kulit, namun bisa diartikan sebagai usaha membersihkan kulit secara mendalam untuk mencegah efek buruk.

Iritasi Kulit: Tanda dan Penyebab

Iritasi kulit bisa terjadi karena penggunaan skincare yang tidak tepat atau sering gonta-ganti produk tanpa jeda. Beberapa tanda yang umum terlihat adalah munculnya jerawat, kulit kasar, kemerahan, rasa gatal, dan bahkan terbakar.

Salah satu penyebab utama iritasi kulit adalah penggunaan produk kosmetik, termasuk skincare, yang memicu reaksi alergi. Selain itu, penggunaan produk dengan konsentrasi bahan aktif yang tinggi, seperti vitamin C, tanpa memperhatikan toleransi kulit juga bisa menjadi faktor pemicu.

Detoks Kulit: Pandangan Ahli

Ketika iritasi terjadi, apa yang harus dilakukan? Beberapa influencer di media sosial menyarankan detoks skincare dengan menghentikan penggunaan semua produk perawatan kulit untuk sementara waktu. Namun, menurut Dr. Vidyani Adiningtyas, Sp. DVE, seorang ahli dermatologis, sebaiknya menilai kondisi kulit terlebih dahulu.

"Iritasi kulit sering terjadi karena penggunaan serum dengan konsentrasi tinggi seperti vitamin C yang ternyata tidak cocok untuk kulitmu," jelasnya. "Pertama, tentukan tingkat keparahan iritasi. Jika sangat parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut, seperti perawatan atau penggunaan obat oles."

Untuk iritasi ringan, Dr. Tyas menyarankan untuk tidak melakukan detoks secara ekstrem. Sebaiknya, hindari produk yang mengandung bahan aktif, khususnya serum vitamin C dengan konsentrasi tinggi.

"Cukup hentikan penggunaan produk yang memicu iritasi dan gunakan basic skincare seminimal mungkin," tambah Dr. Tyas. "Kulitmu tetap membutuhkan pembersihan dan perlindungan, terutama jika kamu menggunakan makeup dan berada di ruangan ber-AC. Jangan langsung menerapkan detoks, tetapi perhatikan kondisi kulitmu dan sesuaikan dengan kebutuhannya."

Langkah Mengatasi Iritasi Kulit

Selain perawatan dasar seperti sabun, pelembap, dan tabir surya, pastikan kamu menjalani gaya hidup sehat. Hindari penggunaan makeup dan paparan sinar matahari selama kulitmu mengalami iritasi. Ingat, kulitmu adalah organ yang unik dan membutuhkan perawatan yang tepat.

Jika kamu mengalami iritasi kulit, konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan aman. Dokter akan membantu menentukan penyebab iritasi dan memberikan solusi yang sesuai dengan kondisi kulitmu.

Artikel terkait

Rahasia Kulit Sehat untuk Penderita Eksim: Mengapa Pelembap Jadi Kunci Utama?
Bawang Putih untuk Jerawat: Mitos atau Fakta?
Tren Perawatan Kulit di Pesawat: Sopan atau Mengganggu?
Rahasia Awet Muda: Kolagen Remodeling untuk Kulit Sehat dan Bercahaya
Tren Skincare Pria Meningkat, Tapi Edukasi Masih Jadi Tantangan Utama
Jerawat dan Antiseptik: Benarkah Solusi Ampuh?
Bahaya Tersembunyi di Balik Tren Meracik Skincare Sendiri
Rahasia Kulit Sensitif: Panduan Memilih Sabun Tepat untuk Keseimbangan Kulit
Merawat Kulit Sensitif Si Kecil: Panduan Lengkap untuk Kulit Sehat dan Lembut
Atasi Eksim dengan Pelembap yang Tepat: Takaran dan Waktu Ideal
Wangi Parfum Bisa Berbahaya? Waspadai Alergi dan Iritasi Kulit!
Rahasia Awet Muda: 5 Manfaat Menakjubkan Retinol untuk Kulit Wajah