:strip_exif():quality(75)/medias/833/8bd9af4f7d6df62b60f414c46c0f7347.jpeg)
Informasi tentang air minum kemasan, khususnya dari galon berbahan polikarbonat (PC) atau galon guna ulang, yang dapat menyebabkan infertilitas, akhir-akhir ini ramai diperbincangkan. Benarkah anggapan tersebut? Sejumlah pakar kesehatan mengungkap bahwa air kemasan tidak terbukti menjadi penyebab gangguan kesuburan.
Tidak Ada Hubungan Langsung Antara Air Galon dan Infertilitas
Dr. Abraham Dian Winarto, anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), menegaskan bahwa air dalam kemasan tidak menjadi penyebab infertilitas atau gangguan kesehatan lainnya. Ia menjelaskan bahwa hubungan antara air dari galon PC dan kemandulan masih memerlukan penelitian lebih lanjut. "Selama 15 tahun praktik saya, tidak ada kasus mandul yang dapat dikaitkan dengan air kemasan galon," ujarnya.
Ia menambahkan, "Air kemasan yang beredar, terutama yang bermerek, telah melalui prosedur ketat dari BPOM, sehingga pasti aman untuk dikonsumsi." Pernyataan ini menunjukkan bahwa hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk mengaitkan air kemasan dengan infertilitas.
Faktor Utama Penyebab Infertilitas
Infertilitas, atau gangguan kesuburan, merupakan kondisi yang kompleks dan disebabkan oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi masalah hormonal yang memengaruhi ovulasi pada wanita dan produksi sperma pada pria, kondisi medis seperti endometriosis, sindrom ovarium polikistik (PCOS), atau infeksi saluran reproduksi yang dapat memengaruhi kesuburan, serta masalah pada pria seperti varikokel atau infeksi.
Sementara itu, faktor eksternal yang memengaruhi kesuburan meliputi gaya hidup tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan penggunaan obat-obatan terlarang; berat badan yang ekstrem, baik terlalu rendah maupun terlalu tinggi; stres berat atau kronis yang dapat mengganggu keseimbangan hormon dan fungsi reproduksi; serta usia, di mana kualitas dan kuantitas sel telur pada wanita serta sperma pada pria mulai menurun seiring bertambahnya usia.
Dr. Boyke Dian Nugraha, seorang spesialis kandungan, menyatakan, "Merokok adalah penyebab utama infertilitas bagi pasangan suami istri, diikuti oleh konsumsi minuman keras." Pernyataan ini menekankan bahwa faktor gaya hidup memiliki peran besar dalam memengaruhi kesuburan.
Mitos Seputar Galon Air Minum dan Kesuburan
Mitos mengenai galon air minum sebagai penyebab infertilitas banyak beredar di masyarakat. Salah satu mitos yang populer adalah bahwa bahan plastik galon dapat mengganggu keseimbangan hormon dan mempengaruhi kesuburan.
Penelitian ilmiah terkini menunjukkan tidak ada bukti kuat yang mendukung klaim tersebut. Sebagian besar galon air minum yang beredar di pasaran telah melalui proses pengujian dan memenuhi standar keamanan yang ketat.
Bahan plastik yang digunakan umumnya dirancang untuk aman dan tidak melepaskan zat berbahaya dalam jumlah signifikan yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami korelasi ini secara lebih mendalam. "Belum ada penelitian konsisten yang dapat membuktikan efek air mineral kemasan terhadap infertilitas," kata Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo.
Perlu diingat bahwa informasi yang beredar di masyarakat, termasuk mengenai hubungan antara air minum kemasan dan infertilitas, harus selalu divalidasi dengan data ilmiah yang kredibel.