:strip_exif():quality(75)/medias/867/4a225abd4dd844f44e5e3ca5c921c911.jpeg)
Varian XEC: Kemunculan Subvarian Omicron yang Lebih Menular
Varian XEC, subvarian turunan dari Omicron, pertama kali terdeteksi di Berlin, Jerman pada Juni lalu. Sejak saat itu, penyebarannya meluas dengan cepat di seluruh Eropa, Amerika Utara, dan Asia. Di Slovenia, pada Agustus lalu, lebih dari 10% sampel kasus Covid-19 mengandung varian XEC.
Para ilmuwan mengungkapkan kekhawatiran mengenai varian ini karena dianggap lebih menular dibandingkan varian sebelumnya. Hal ini terbukti dari laju penyebarannya yang cepat di Eropa, dan diperkirakan varian ini akan menjadi jenis Covid-19 yang paling dominan.
Gejala yang ditimbulkan oleh varian XEC umumnya mirip dengan flu atau pilek, seperti demam, nyeri tubuh, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan. Mayoritas orang dapat pulih dalam beberapa minggu, meskipun beberapa orang membutuhkan waktu lebih lama.
Meskipun demikian, vaksin Covid-19 masih efektif dalam mencegah infeksi varian XEC.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diketahui mengenai varian XEC:
Varian XEC pertama kali ditemukan di Jerman pada Juni lalu dan menyebar dengan cepat di seluruh dunia.
Varian ini dianggap lebih menular daripada varian sebelumnya dan berpotensi menjadi jenis Covid-19 yang paling dominan.
Gejala yang ditimbulkan mirip dengan flu atau pilek.
Vaksin Covid-19 masih efektif dalam melawan varian XEC.
Penting untuk tetap waspada dan mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran varian XEC, seperti menjaga kebersihan, menggunakan masker, dan menjaga jarak. Jika Anda mengalami gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter.