Panduan Lengkap Kontrasepsi Darurat

Rabu, 14 Mei 2025 10:25

Artikel ini menjelaskan tentang kontrasepsi darurat, cara kerjanya, waktu yang tepat untuk mengonsumsinya, serta efek samping yang mungkin terjadi.

© copyright Marta Branco - Pexels

Kontrasepsi darurat adalah metode yang digunakan untuk mencegah kehamilan setelah hubungan seksual tanpa pengaman atau saat alat kontrasepsi yang digunakan tidak berfungsi dengan baik. Penggunaan kontrasepsi darurat dapat dilakukan dalam berbagai situasi, seperti:

1. Setelah mengalami kekerasan seksual atau pemerkosaan.

2. Ketika kondom robek atau terlepas.

3. Jika lupa minum pil KB.

4. Kesalahan dalam menggunakan alat kontrasepsi lainnya.

Kapan sebaiknya mengonsumsi pil kontrasepsi darurat? Pil ini bekerja dengan cara mencegah atau menunda ovulasi setelah hubungan seksual. Penting untuk dicatat bahwa kontrasepsi darurat tidak efektif jika sel telur sudah menempel pada dinding rahim atau jika embrio sudah terbentuk. Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar kontrasepsi darurat digunakan dalam waktu 5 hari setelah berhubungan seksual, namun lebih baik jika dikonsumsi sesegera mungkin.

Cara kerja kontrasepsi darurat adalah dengan mengentalkan lendir serviks sehingga sperma tidak dapat menembusnya. Selain itu, pil ini juga menghambat pelepasan sel telur dari ovarium, yang mencegah terjadinya pembuahan. Dosis yang dianjurkan biasanya terdiri dari 2 tablet yang harus diminum secepatnya. Dosis pertama harus diminum dalam waktu 72 jam, diikuti dosis kedua 12 jam setelahnya. Jika muntah terjadi dalam waktu 2 jam setelah mengonsumsi satu dosis, dosis tersebut harus diulang. Untuk memastikan dosis yang aman, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Apa saja efek samping dari pil kontrasepsi darurat? Menurut Dr. dr. Wawang S. Sukarta, Sp. OG (K), MARS, MH.Kes, pil ini hanya boleh digunakan dalam kondisi darurat dan tidak untuk konsumsi rutin. Efek samping jangka pendek yang mungkin muncul antara lain:

1. Pusing.

2. Mual.

3. Muntah.

4. Nyeri pada payudara.

Kontrasepsi darurat tidak dianjurkan sebagai metode kontrasepsi jangka panjang, karena dapat mengganggu siklus menstruasi, menyebabkan pendarahan di luar haid, dan nyeri pada payudara.

Artikel terkait

Nanas: Buah Sehat yang Tak Selalu Aman untuk Semua Orang
Waspada! Efek Samping Cuka Apel untuk Menurunkan Berat Badan
Waspada! Kenali Tanda Menstruasi Tidak Normal
Cegah Kanker Serviks: Deteksi Dini dengan Pap Smear dan Co-Testing
Nanas: Rahasia Buah Tropis untuk Kesehatan Optimal
Mengenal Keputihan: Sahabat atau Ancaman Kesehatan Wanita?
10 Rempah yang Bermanfaat untuk Kesehatan: Manfaat dan Risikonya
Mitos atau Fakta? IUD dan Kemungkinan Kehamilan Cepat
Terlalu Banyak Pisang? Waspadai 7 Efek Samping yang Mungkin Muncul!
Waspada! Efek Berbahaya Kopi Berlebihan Bagi Kesehatan
Waspada! Terlalu Sering Makan Singkong Rebus Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan
Fertility Check-Up: Pentingnya Deteksi Dini untuk Meningkatkan Peluang Kehamilan