Anak 7 Tahun di Namibia Terinfeksi Cacing Parasit Akibat Bermain di Pasir

Rabu, 29 Januari 2025 07:55

Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun di Namibia terinfeksi cacing parasit setelah bermain di pasir tanpa alas kaki. Ia menderita cutaneous larva migrans (CLM), penyakit kulit yang disebabkan oleh larva cacing tambang. Artikel ini membahas penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatan CLM.

illustration Cutaneous Larva Migrans © copyright Sippakorn Yamkasikorn - Pexels

Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun di Namibia mengalami infeksi cacing parasit setelah bermain di pasir tanpa alas kaki bersama teman-temannya. Kasus ini dipublikasikan dalam jurnal Scientific Research pada September 2024. Anak tersebut didiagnosis menderita cutaneous larva migrans (CLM), penyakit kulit yang disebabkan oleh larva cacing tambang.

Anak tersebut mengeluh gatal yang parah selama tiga hari dan merasakan garis-garis gelap di kulit kakinya yang berpindah-pindah. Meskipun anak tersebut tidak memiliki riwayat gigitan serangga atau cedera, dan telah mendapatkan semua imunisasi yang dibutuhkan, ia tetap terinfeksi. Ia berasal dari keluarga yang tinggal di wilayah padat penduduk di Rundu, Namibia, dan sering bermain di pasir tanpa alas kaki. Selain itu, ada anjing di rumah mereka.

Bagaimana Anak Ini Terinfeksi?

Pemeriksaan kaki anak tersebut menunjukkan adanya lesi kemerahan yang membentang dari bagian atas hingga ke telapak kaki, berbentuk garis lurus dan tidak terasa nyeri saat disentuh. Setelah serangkaian pemeriksaan, dokter mendiagnosis anak tersebut dengan CLM. Ia diberi resep obat Albendazole 400 mg sekali sehari selama tiga hari dan antihistamin untuk meredakan gatal. Seminggu kemudian, gatal menghilang dan lesi mulai memudar. Anak tersebut dipantau selama enam minggu dan lesi akhirnya hilang sepenuhnya.

Apa Itu Cutaneous Larva Migrans (CLM)?

CLM adalah penyakit zoonosis pada kulit yang disebabkan oleh larva cacing tambang, khususnya jenis Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum. Telur cacing ini dikeluarkan melalui kotoran hewan dan menetas di tanah berpasir yang hangat, teduh, dan lembap. Anjing dan kucing merupakan inang utama cacing tambang ini. Manusia dapat terinfeksi ketika berjalan atau bermain di pasir atau tanah yang terkontaminasi kotoran hewan tanpa alas kaki.

CLM menyebar di seluruh dunia, terutama di negara-negara berpendapatan rendah di wilayah tropis dan subtropis. Setelah masuk ke dalam kulit, larva cacing tambang bergerak dan menyebabkan peradangan yang menghasilkan jalur kemerahan di kulit. Gejala utama adalah ruam gatal yang progresif dan berbentuk seperti ular. Infeksi sering terjadi di kaki, tetapi dapat menyerang bagian tubuh lainnya.

Cara Mencegah Infeksi CLM

Diagnosis CLM biasanya dilakukan berdasarkan riwayat dan pemeriksaan fisik. Pengobatannya efektif dengan menggunakan obat Albendazole atau Ivermectin sesuai resep dokter. Untuk mencegah infeksi CLM, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:

  • Hindari bermain atau berjalan di pasir atau tanah tanpa alas kaki, terutama di daerah yang sering dikunjungi hewan.
  • Gunakan alas kaki yang menutupi seluruh kaki saat berada di luar ruangan, terutama di daerah berpasir.
  • Bersihkan kaki dengan sabun dan air setelah bermain di pasir atau tanah.
  • Bersihkan kotoran hewan peliharaan secara teratur untuk mencegah penularan cacing tambang.
  • Ajarkan anak-anak tentang bahaya bermain di pasir tanpa alas kaki dan pentingnya menjaga kebersihan diri.

Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala seperti gatal parah dan ruam berbentuk ular di kulit, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Artikel terkait

10 Makanan Cepat Saji Terpopuler di Dunia: Dari Pizza hingga Nasi Goreng
Remaja 14 Tahun Berjuang Melawan Gagal Ginjal, Kisahnya Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini
TikTok: Sumber Berita Populer Baru, Terutama untuk Generasi Muda
Jurusan Kuliah yang Sering Bikin Nyesel: Alasan dan Cara Menghindari
Rahasia di Balik Bentuk Jendela Pesawat: Keamanan Tersembunyi di Balik Oval
Ancaman Kenaikan Harga BBM Picu Inflasi
Raja Toko Kelontong Dunia Ternyata Ada di Korea Selatan
Gurun Sahara Berubah Hijau: Dampak Perubahan Iklim yang Tak Terduga
Gurun Sahara Mengh hijau: Dampak Pemanasan Global yang Tak Terduga
Pasar Huanan: Titik Nol Pandemi COVID-19?
Ukraina Larang Telegram di Perangkat Resmi: Kekhawatiran Mata-mata Rusia
Rahasia Kebahagiaan ala Finlandia: 5 Prinsip Menuju Hidup Bahagia