5 Kebiasaan Sepele yang Tak Disadari, Ternyata Bisa Meningkatkan Tekanan Darah
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi yang dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali anak muda hingga lanjut usia. Kementerian Kesehatan mendefinisikan hipertensi sebagai kondisi ketika tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, dan tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih. Pola makan yang tidak sehat, kelebihan berat badan, dan faktor genetik menjadi penyebab umum hipertensi. Namun, ada beberapa kebiasaan yang tak terduga yang ternyata dapat meningkatkan tekanan darah.
5 Kebiasaan Sepele yang Bisa Meningkatkan Tekanan Darah
Berikut adalah 5 kebiasaan yang dapat meningkatkan tekanan darah:
1. Kurang Mengonsumsi Buah dan Sayur
Konsumsi garam yang berlebihan adalah salah satu faktor utama yang memicu hipertensi. Namun, meningkatkan konsumsi buah dan sayur yang kaya kalium dapat membantu menekan risiko hipertensi. Seamus Whelton, asisten profesor di RS John Hopkins, menjelaskan bahwa garam dapat meningkatkan tekanan darah, sementara kalium berperan dalam menurunkannya. Dosis kalium harian yang direkomendasikan adalah 3.400 miligram untuk pria dan 2.600 miligram untuk wanita. Pisang, buah kering, kentang, dan kacang-kacangan adalah beberapa contoh buah dan sayur yang kaya kalium dan baik untuk dikonsumsi, dengan takaran maksimal empat hingga lima porsi per hari.
2. Terpapar Polusi Udara
Penelitian menunjukkan bahwa paparan polusi udara, seperti partikel halus dari kendaraan dan debu jalan, dapat meningkatkan tekanan darah. University of Michigan menemukan bahwa paparan polusi udara yang tinggi dalam jangka pendek berdampak pada tekanan darah orang dewasa yang sehat. Penelitian lain menunjukkan bahwa menyaring udara dapat menurunkan tekanan darah. Bagi mereka yang tinggal di daerah dengan polusi tinggi, berolahraga dapat menjadi alternatif untuk menurunkan tekanan darah meskipun di lingkungan yang tercemar.
3. Sleep Apnea
Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan berhentinya pernapasan secara sementara saat tidur. Donald Lloyd-Jones, dokter di Universitas Northwestern, menyatakan bahwa kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Ketika seseorang dengan sleep apnea berhenti bernapas, otak akan membangunkan tubuh untuk mengambil napas, yang menyebabkan pembuluh darah bekerja lebih keras. Selain itu, sleep apnea menyebabkan tidur yang tidak berkualitas, yang dapat meningkatkan stres dan tekanan darah.
4. Menahan Buang Air Kecil
Menahan buang air kecil juga dapat meningkatkan tekanan darah. Luke Laffin, direktur pusat gangguan tekanan darah di Klinik Cleveland, mengungkapkan bahwa kandung kemih yang penuh bisa meningkatkan tekanan darah sekitar 10 hingga 15 poin. Oleh karena itu, disarankan untuk buang air kecil sebelum memeriksa tekanan darah. Sering buang air kecil di malam hari juga bisa menjadi tanda hipertensi.
5. Jadwal Tidur yang Tidak Konsisten
Kurang tidur, di bawah enam hingga delapan jam, dapat memicu lonjakan tekanan darah. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur tidak hanya meningkatkan tekanan darah di malam hari, tetapi juga berlanjut keesokan harinya. Untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik, disarankan untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, menghindari makanan dan minuman 90 menit sebelum tidur, serta tidak menggunakan ponsel atau menonton televisi di tempat tidur.
Dengan memahami faktor-faktor ini, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk menjaga tekanan darah tetap sehat.