:strip_exif():quality(75)/medias/8485/133fe655f58d4339cd9611cc04517e3c.jpg)
Program makan bergizi gratis dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kini menyertakan ikan kaleng sebagai salah satu sumber protein. Langkah ini bertujuan meningkatkan asupan gizi masyarakat, terutama di daerah terpencil. Namun, penting untuk memahami manfaat dan risiko mengonsumsi ikan kaleng agar program ini memberikan dampak positif yang optimal.
Manfaat dan Risiko Ikan Kaleng dalam Program Gizi
Ikan kaleng dipilih karena aksesibilitasnya yang tinggi, terutama di wilayah terpencil. Proses pengolahannya yang melibatkan pengemasan kedap udara dan pemanasan tinggi mampu mengawetkan ikan dalam waktu lama. Namun, proses pengawetan ini juga memiliki sisi negatif yang perlu diperhatikan.
Menurut para ahli gizi, dr. Tan Shot Yen dan dr. Johanes Chandrawinata, "tambahan garam dan minyak selama proses pengalengan bisa memengaruhi nilai gizi". Proses sterilisasi pada suhu tinggi, sekitar 116-130 derajat Celcius, memang krusial untuk menghilangkan mikroba, mengingat rendahnya tingkat keasaman ikan. Pengemasan kedap udara juga memastikan ikan terlindungi dari kontaminasi setelah proses sterilisasi.
Kelebihan garam yang sering ditemukan dalam ikan kaleng menjadi perhatian utama. Konsumsi garam berlebih dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, pemilihan produk dengan kadar garam rendah sangat disarankan.
Selain garam, kandungan minyak juga perlu diperhatikan. Kandungan minyak yang tinggi dapat meningkatkan kalori dan lemak jenuh dalam ikan kaleng. Hal ini tentu saja perlu dipertimbangkan dalam menjaga keseimbangan nutrisi.
Penggunaan suhu tinggi dalam proses pengalengan, meskipun efektif membunuh bakteri, juga berpotensi mengurangi kandungan nutrisi tertentu dalam ikan. Proses ini dapat menurunkan nilai gizi beberapa vitamin dan mineral yang sensitif terhadap panas.
Meskipun demikian, ikan kaleng tetap dapat menjadi sumber protein yang baik jika dikonsumsi dengan bijak dan memperhatikan beberapa faktor penting. Pemilihan produk berkualitas dan teknik pengolahan yang tepat akan memaksimalkan manfaat gizinya.
Tips Mengonsumsi Ikan Kaleng Secara Sehat
Untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalisir risiko, perhatikan beberapa tips berikut:
- Pilih kaleng berkualitas: Pastikan kaleng tidak penyok, belum kadaluwarsa, dan rendah garam serta lemak.
- Perhatikan cara memasak: Masak ikan kaleng dengan air matang untuk menjaga kandungan gizinya.
- Hindari tambahan garam dan minyak: Hindari menambahkan garam dan minyak secara berlebihan.
- Waspadai bakteri berbahaya: Jangan konsumsi ikan kaleng dari kaleng penyok karena berisiko terkontaminasi bakteri Clostridium botulinum.
- Perhatikan tanggal kadaluarsa: Selalu periksa tanggal kadaluarsa pada kemasan.
Kesimpulannya, ikan kaleng dapat menjadi sumber protein yang baik dalam program gizi, asalkan dikonsumsi secara bijak dan memperhatikan kualitas produk serta cara pengolahannya. Prioritaskan produk berkualitas dan ikuti panduan memasak yang sehat untuk mendapatkan manfaat optimal.