Health

Bahaya Tersembunyi di Kabin Pesawat: Deep Vein Thrombosis (DVT)

Bahaya Tersembunyi di Kabin Pesawat: Deep Vein Thrombosis

Deep Vein Thrombosis (DVT) merupakan kondisi medis berbahaya yang mengancam nyawa penumpang pesawat, tak peduli kelas penerbangan mereka. DVT adalah pembentukan gumpalan darah di pembuluh darah vena dalam, biasanya di kaki. Gumpalan ini dapat menghalangi aliran darah, meningkatkan risiko emboli paru (PE), yaitu gumpalan darah yang terlepas dan tersangkut di pembuluh darah paru-paru.

DVT Sering Tanpa Gejala

DVT seringkali terjadi tanpa gejala yang jelas, menjadikannya sangat berbahaya. Kondisi ini, yang sering disebut "sindrom kelas ekonomi", memang lebih sering terjadi pada penumpang penerbangan jarak jauh, karena duduk dalam waktu lama meningkatkan risiko. Namun, risiko DVT tidak hanya ada di kelas ekonomi. Dr. Pinakin V. Parekh, konsultan kardiologi di Harley Street Heart and Vascular Centre Singapura, menyatakan bahwa ia telah menangani pasien yang mengalami DVT bahkan di kelas bisnis.

Gejala DVT dan Faktor Risiko

Gejala DVT meliputi nyeri, pembengkakan, perubahan warna kulit, dan rasa hangat, tetapi beberapa orang tidak mengalami gejala sama sekali. Beberapa faktor meningkatkan risiko DVT, termasuk obesitas, usia di atas 60 tahun, konsumsi pil KB atau terapi penggantian hormon, dan merokok.

Penerbangan Berisiko, Tak Terlepas dari Durasi

Walaupun penerbangan jarak jauh lebih berisiko, penerbangan jarak pendek juga tidak terhindar dari risiko DVT. Dr. Parekh menyatakan bahwa data terbaru menunjukkan penerbangan empat jam pun dianggap cukup lama untuk meningkatkan risiko DVT. Alok Tapadia, mantan pengusaha yang mengalami DVT akibat penerbangan empat jam dari Singapura ke Hong Kong, berbagi kisahnya. Tapadia mengalami sesak napas setelah tiba di Hong Kong, dan pemeriksaan menunjukkan gumpalan darah di arteri pulmonalisnya.

Mencegah DVT: Tips Penting

Tidak ada cara untuk sepenuhnya menghilangkan risiko DVT, tetapi ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk menguranginya:

1. Pilih Kursi Lorong:

Dr. Parekh menyarankan memilih kursi di lorong untuk memudahkan pergerakan.

2. Tetap Aktif:

Gerakkan kaki dan berdirilah sesering mungkin selama penerbangan.

3. Minum Banyak Air:

Dehidrasi dapat meningkatkan risiko DVT, jadi minum banyak air sangat penting.

4. Stoking Penyangga:

Kenakan stoking penyangga untuk membantu meningkatkan aliran darah di kaki.

5. Perubahan Gaya Hidup:

Berhenti merokok, menjaga berat badan sehat, dan mengelola penyakit kronis seperti diabetes.

6. Obat Pencegah Gumpalan Darah:

Dokter mungkin meresepkan antikoagulan (obat pencegah gumpalan darah) untuk mengurangi risiko DVT, terutama bagi individu dengan risiko tinggi.

7. Pemantauan Medis:

Bagi individu dengan risiko tinggi, pemantauan medis dan profilaksis dapat direkomendasikan.

Waspada dan Berkonsultasi

Jika Anda mengalami gejala DVT, seperti nyeri, pembengkakan, perubahan warna kulit, atau rasa hangat di kaki, segera hubungi dokter. DVT dapat mengancam jiwa jika tidak diobati, jadi penting untuk mendapatkan bantuan medis segera.

Ingat, kesehatan Anda adalah prioritas. Selalu waspada dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran tentang DVT atau kondisi medis lainnya.