:strip_exif():quality(75)/medias/780/70264c98007c0a0ec417721eea26344c.jpeg)
Meta, perusahaan induk Instagram, telah meluncurkan fitur privasi dan kontrol orang tua yang lebih ketat untuk akun Instagram pengguna di bawah 18 tahun. Langkah ini merupakan respons terhadap kekhawatiran yang semakin meningkat tentang dampak negatif media sosial pada anak-anak dan remaja, khususnya penggunaan berlebihan dan konten yang tidak pantas.
Akun Remaja dan Pengaturan Privasi yang Lebih Ketat
Semua akun Instagram yang ditujukan untuk remaja akan secara otomatis diubah menjadi "Akun Remaja" dan menjadi akun pribadi secara default. Hal ini berarti pengguna hanya dapat menerima pesan dan ditandai oleh akun yang mereka ikuti atau yang sudah terhubung. Selain itu, pengaturan konten sensitif akan menjadi lebih ketat untuk melindungi remaja dari konten yang tidak pantas.
Meta menyadari bahwa remaja mungkin tidak selalu dapat menilai secara objektif risiko penggunaan media sosial, oleh karena itu mereka memberikan kendali yang lebih besar kepada orang tua. Pengguna di bawah 16 tahun hanya dapat mengubah pengaturan default dengan izin orang tua. Orang tua juga akan memiliki akses ke serangkaian pengaturan untuk memantau interaksi anak-anak mereka dan membatasi penggunaan aplikasi. Misalnya, orang tua dapat mengatur batas waktu penggunaan aplikasi, memblokir konten tertentu, dan memantau siapa saja yang berkomunikasi dengan anak mereka di Instagram.
Menanggapi Kekhawatiran tentang Dampak Negatif Media Sosial
Keputusan Meta untuk memperketat kontrol privasi dan orang tua didorong oleh penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat berhubungan dengan tingkat depresi, kecemasan, dan kesulitan belajar yang lebih tinggi, terutama di kalangan anak muda. Banyak studi telah menunjuk pada sifat adiktif dari platform media sosial, yang dapat menyebabkan penggunaan berlebihan dan memengaruhi kesejahteraan mental dan akademis anak-anak.
Platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube telah menghadapi banyak tuntutan hukum terkait sifat adiktif platform mereka, yang diajukan atas nama anak-anak dan distrik sekolah. Tahun lalu, 33 negara bagian di AS, termasuk California dan New York, menggugat perusahaan-perusahaan ini karena dianggap menyesatkan publik tentang bahaya platform mereka.
Langkah Meta ini diambil setelah tiga tahun menghentikan pengembangan versi Instagram yang ditujukan khusus untuk remaja, menyusul desakan dari anggota parlemen dan kelompok advokasi terkait isu keamanan. Pada bulan Juli, Senat AS mengajukan dua RUU keamanan daring, yaitu Undang-Undang Keamanan Daring Anak-Anak dan Undang-Undang Perlindungan Privasi Daring Anak-Anak dan Remaja. Kedua undang-undang ini akan membuat perusahaan media sosial bertanggung jawab atas dampak platform mereka terhadap anak-anak dan remaja.
Meskipun langkah Meta ini merupakan langkah positif dalam upaya melindungi anak-anak dan remaja dari dampak negatif media sosial, banyak yang berpendapat bahwa masih banyak yang perlu dilakukan. Para ahli menekankan pentingnya edukasi orang tua dan anak-anak tentang penggunaan media sosial yang sehat dan bertanggung jawab, serta peran aktif pemerintah dalam mengatur platform media sosial untuk melindungi anak-anak.