:strip_exif():quality(75)/medias/2615/295fb5bb0df5427e2ce345de5d4e5031.jpeg)
Banyak orang tua bertanya-tanya tentang keamanan memberikan teh kepada anak balita mereka. Beredar kabar bahwa teh, jenis apa pun, dapat menghambat pertumbuhan si kecil. Namun, benarkah demikian?
Teh dan Penyerapan Zat Besi
Dokter spesialis gizi klinik, dr. Raissa E. Djuanda, menjelaskan bahwa teh memang mengandung tanin. Tanin ini dapat mengikat zat besi dalam makanan, sehingga penyerapan zat besi di tubuh anak menjadi terhambat. Hal ini berpotensi menyebabkan anemia, terutama bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.
Namun, jangan khawatir, orang tua tidak perlu menghindari teh untuk anak sepenuhnya. Kunci utamanya adalah menghindari pemberian teh bersamaan dengan makanan kaya zat besi. Sebaiknya berikan teh kepada anak setidaknya 1-2 jam setelah makan.
Pilih Jenis Teh yang Tepat
Jika ingin memberikan teh, pilihlah jenis teh yang tidak terlalu pekat atau mengandung tanin lebih sedikit, seperti teh hijau. Perlu diingat bahwa beberapa jenis teh, seperti teh hijau dan teh hitam, mengandung kafein yang tinggi. Konsumsi kafein berlebihan dapat mengganggu waktu tidur anak, yang sangat penting untuk pertumbuhannya.
Intinya, teh tidak selalu berbahaya untuk balita. Kuncinya adalah memberikannya dengan bijak, memperhatikan waktu dan jenis teh yang diberikan. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang pemberian makanan dan minuman kepada anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.
"Teh tidak selalu berbahaya untuk balita, tetapi penting untuk memberikannya dengan bijak dan memperhatikan jenis dan waktu pemberiannya," kata dr. Raissa E. Djuanda.