:strip_exif():quality(75)/medias/642/99ddadf4fd08d9726c0c4f8b8d509a7f.jpeg)
KLATEN - Penggantian oli mesin kendaraan secara rutin sangat penting untuk menjaga sistem pelumasan tetap optimal. Meskipun dilengkapi dengan filter, filter tersebut hanya mampu menyaring kotoran kasar dan tidak dapat mempertahankan kualitas oli.
Oleh karena itu, oli mesin harus diganti sebelum kontaminan mengubah sifatnya. Jika penggantian oli terlambat, komponen mesin dapat mengalami keausan lebih cepat akibat gesekan yang meningkat.
Hasan Ariyanto, pemilik Mandiri Auto Klaten, menjelaskan bahwa mengganti oli berdasarkan jarak tempuh kendaraan kurang tepat. Beban kerja mesin seharusnya dihitung selama mesin beroperasi, bukan hanya dari jarak yang ditempuh.
“Penggunaan oli mesin dimulai saat mesin hidup hingga mesin mati. Jarak tempuh hanya mencakup putaran roda. Jadi, untuk mobil yang sering terjebak macet, kualitas oli perlu diperiksa lebih sering,” jelas Hasan.
Saat mobil terjebak macet, jarak tempuhnya mungkin pendek, tetapi mesin tetap bekerja. Hal ini menyebabkan kualitas oli menurun seiring waktu.
“Sebagai solusi, idealnya yang dihitung adalah jam operasional mesin untuk menentukan waktu penggantian oli. Namun, banyak mobil penumpang tidak dilengkapi fitur ini,” tambah Hasan.
Hasan juga menyarankan agar pemilik mobil memeriksa kualitas oli lebih sering jika mobil sering terjebak macet. Jangan sampai kualitas oli menurun, tetapi pemilik mengira masih baik hanya karena jarak tempuh belum tercapai.
“Penggantian oli mesin juga bisa dilakukan lebih awal, tergantung pada kebiasaan penggunaan mobil. Misalnya, jika sering digunakan untuk menarik beban berat atau menanjak, interval penggantian oli bisa lebih rapat,” tutup Hasan.