:strip_exif():quality(75)/medias/644/7c81a33306136e9fee675bf84f2f65c9.jpeg)
Kebiasaan menekan rem secara keras dan terus-menerus saat berkendara menjadi masalah yang sering diabaikan oleh pengendara. Meskipun terlihat sepele, kebiasaan ini menyimpan risiko yang mengancam keselamatan, terutama saat melintasi turunan panjang atau menghadapi lalu lintas padat. Menekan rem secara berlebihan tidak hanya merusak sistem rem, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan.
Mengapa Menekan Rem Terus Menerus Berbahaya?
Tekanan yang terus-menerus tanpa jeda pada sistem rem dapat menyebabkan overheating. Panas yang berlebihan ini akan mengakibatkan penurunan kinerja rem, bahkan bisa berujung pada kegagalan total. Kegagalan sistem pengereman sangat berbahaya, terutama saat berkendara dengan kecepatan tinggi atau di jalan menurun. Kehilangan kontrol kendaraan dapat menyebabkan kecelakaan fatal.
Victor Assani, Ketua Bidang Road Safety and Motorsport Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), menjelaskan bahwa kebiasaan menekan rem terlalu kuat dapat merusak komponen seperti cakram dan kampas rem. "Menekan rem terus-menerus dengan kuat dapat merusak komponen seperti cakram dan kampas rem, yang memperpendek umur komponen dan menurunkan efektivitas pengereman," tegas Victor.
Tips Mencegah Risiko Overheat dan Kegagalan Rem
Untuk mencegah risiko overheat dan kegagalan rem, pengendara perlu menerapkan teknik pengereman yang benar. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Berhenti Sejenak Setelah Turunan Panjang: Berikan waktu bagi sistem rem untuk mendingin setelah melewati turunan panjang. Hal ini membantu mencegah overheat yang dapat merusak komponen rem.
- Istirahat Secara Berkala: Istirahat selama 3 hingga 5 menit secara berkala dapat membantu mencegah overheating dan kegagalan rem. Istirahat ini memberikan kesempatan bagi komponen rem untuk mendingin dan kembali ke suhu normal.
- Kombinasikan Rem Depan dan Belakang: Gunakan rem depan dan belakang secara seimbang untuk menjaga stabilitas kendaraan saat pengereman. Penggunaan rem depan dan belakang secara bersamaan membantu mendistribusikan tekanan pengereman secara merata, mengurangi beban pada satu titik.
- Hindari Mengandalkan Satu Jenis Rem: Jangan hanya mengandalkan rem depan atau belakang saja. Gunakan keduanya secara bersamaan untuk memastikan pengereman yang optimal dan meminimalisir risiko overheating.
- Periksa Kondisi Rem Secara Berkala: Pastikan rem dalam kondisi optimal dengan melakukan pemeriksaan secara berkala. Pemeriksaan ini meliputi pengecekan kondisi kampas rem, cakram, dan komponen lainnya. Jika ada tanda-tanda kerusakan, segera lakukan perbaikan atau penggantian.
Penerapan teknik pengereman yang benar tidak hanya menjaga kinerja sistem rem, tetapi juga meningkatkan keselamatan di jalan. "Pengendalian kendaraan harus dilakukan dengan bijak, terutama di jalan yang menantang," tutup Victor.