Curhat di Medsos: Cari Dukungan atau Cuma Pengen Validasi?

Jumat, 14 Februari 2025 07:31

Banyak orang memilih curhat di media sosial karena mencari dukungan yang tak didapat di dunia nyata. Namun, penting untuk mewaspadai ketergantungan pada validasi dan menjaga privasi.

illustration curhat di medsos © copyright Antoni Shkraba - Pexels

Fenomena curhat di media sosial sudah menjadi hal lumrah di era digital. Entah itu tentang kebahagiaan, kesedihan, atau kekecewaan, semua dibagikan dan bisa dilihat banyak orang. Namun, apa sebenarnya yang mendorong orang untuk lebih memilih curhat di dunia maya?

Alasan di Balik Kebiasaan Curhat di Medsos

Psikolog klinis Mira Damayanti Amir menjelaskan, alasan utama seseorang curhat di media sosial adalah untuk mencari dukungan yang tidak mereka dapatkan dalam kehidupan nyata. Kondisi emosional mereka belum sepenuhnya pulih, dan mereka berharap bisa menemukan penghiburan di dunia maya. "Mereka nge-share cerita di medsos karena butuh dukungan yang nggak mereka dapatkan di kehidupan nyata. Padahal, kondisi emosional mereka sendiri belum stabil," jelas Mira.

Selain itu, orang yang suka curhat di media sosial juga cenderung sulit untuk mengungkapkan perasaan mereka secara langsung. Mereka merasa lebih bebas dan nyaman menuangkan perasaannya dalam bentuk tulisan. "Media sosial memberikan mereka ruang untuk bebas mengekspresikan diri," tambah Mira.

Yang menarik, banyak orang yang curhat di media sosial justru "ketagihan" atas validasi perasaan yang mereka dapatkan dari teman-teman online. "Mereka merasa senang saat mendapatkan banyak dukungan dan komentar positif dari orang lain," kata Mira.

Kebiasaan curhat di media sosial ini juga dapat dianggap sebagai "penularan." Melihat banyak orang yang mendapatkan dukungan di media sosial, orang lain pun ingin merasakan hal yang sama. "Curhat di medsos jadi dianggap normal. Bahkan, banyak orang yang menganggap itu hal yang positif karena mereka mendapatkan validasi," ujar Mira.

Tips Mengendalikan Emosi di Medsos

Meskipun curhat di media sosial sudah dianggap normal, Mira mengingatkan agar tetap bijak dalam membagikan informasi di dunia maya. Sebisa mungkin, hindari membagikan cerita-cerita yang terlalu sensitif dan personal, terutama yang berkaitan dengan keluarga.

Berikut beberapa tips untuk mengendalikan emosi di media sosial:

  • Tenangkan diri dulu. Saat kondisi emosional sedang tidak stabil, lebih baik berhenti dulu dari dunia maya. Tenangkan diri dan pikirkan dengan jernih.
  • Pertimbangkan dampak positif dan negatif. Sebelum mengunggah sesuatu di media sosial, pikirkan baik-baik apa saja dampak positif dan negatifnya.
  • Hindari curhat tentang masalah pribadi. Meskipun curhat di media sosial sudah biasa, jangan sampai kamu membagi cerita-cerita yang terlalu sensitif.
  • Pilihlah tempat yang tepat untuk curhat. Jika memang ingin curhat, pilihlah orang-orang terdekat yang bisa memberikan dukungan dan nasihat yang tepat.

Ingat, media sosial adalah tempat untuk berbagi dan terhubung dengan orang lain, bukan untuk melampiaskan emosi. Selalu ingat untuk bijak dalam menggunakan media sosial dan jangan sampai kehilangan kontrol atas emosi kamu.

Artikel terkait

Tantrum Anak: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pentingnya Kesabaran Orang Tua
Instagram Luncurkan Akun Remaja: Fitur Keamanan untuk Pengguna di Bawah 16 Tahun
Bersihkan Jejak Digital di X: Panduan Lengkap untuk Lindungi Privasi
Mendorong Anak Mengatasi Bullying Tanpa Merasa Lemah: Panduan bagi Orang Tua
7 Tanda Bahasa Tubuh yang Menunjukkan Seseorang Berbohong
TikTok: Sumber Berita Populer Baru, Terutama untuk Generasi Muda
Bijak Berselancar di Dunia Maya: Tips Mengoptimalkan Manfaat Media Sosial
Rahasia Kebahagiaan di Balik Setiap Gigitan
Platform Media Sosial Tidak Selalu Aman: Incogni Ungkap Platform Alternatif yang Lebih Privat
Stop Takut-takutkan Anak! Dampak Buruknya Tak Terduga
Hindari Kata-Kata Ini Saat Mengasuh Anak Bungsu: Jaga Kesehatan Mental Mereka
Makan Enak Bikin Bahagia? Rahasia Atur Suasana Hati dengan Menu Sehat