:strip_exif():quality(75)/medias/1677/63a02e9215a202e5251daec8936e5033.jpeg)
Rumah kosong, seperti layaknya sebuah kapal yang terdampar, perlahan akan mengalami kerusakan. Cat mengelupas, dinding retak, dan suasana hangat berubah menjadi dingin dan sepi. Mengapa hal ini terjadi?
Mengapa Rumah Kosong Cepat Rusak?
Ketiadaan penghuni membuat rumah kosong rentan terhadap berbagai faktor penyebab kerusakan. Tanpa penghuni, perawatan rutin menjadi terabaikan, sehingga kerusakan kecil seperti retakan dinding, kebocoran atap, atau jamur akan semakin parah. Cuaca ekstrem juga menjadi ancaman. Hujan, angin, panas, dan kelembapan secara terus-menerus menggerogoti struktur bangunan.
Selain itu, rumah kosong menjadi tempat berlindung bagi hewan liar dan serangga. Mereka merusak bahan bangunan seperti kayu dan isolasi. Penumpukan kelembapan juga mempercepat kerusakan karena ventilasi alami yang biasanya terjadi saat rumah dihuni berhenti.
Rumah kosong juga menjadi target empuk bagi para pelaku vandalisme dan pencurian, yang semakin menambah beban kerusakan.
Cara Mencegah Rumah Kosong Rusak
Meskipun rumah tak berpenghuni, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan.
- Perawatan Berkala: Lakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi kerusakan kecil dan segera perbaiki.
- Proteksi Cuaca: Pasang penutup untuk jendela dan ventilasi, serta perbaiki kebocoran atap untuk mencegah air hujan masuk.
- Pengendalian Hama: Bersihkan rumah secara berkala dan gunakan insektisida untuk mencegah serangan serangga dan hewan liar.
- Ventilasi yang Cukup: Pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik. Buka jendela dan pintu secara berkala untuk mengurangi kelembapan.
- Pengamanan: Pasang sistem keamanan seperti CCTV dan alarm untuk mencegah pencurian dan vandalisme.
Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan ini, rumah kosong dapat tetap terjaga dan terhindar dari kerusakan.