:strip_exif():quality(75)/medias/2751/da18365ee195e937906833a465ecc908.jpeg)
Siapa yang tidak tergoda dengan kelezatan sashimi? Irisan ikan mentah yang segar dan gurih ini memang menggoda selera. Namun, bagi ibu hamil, menikmati sashimi justru harus dihindari. Kenapa demikian? Jawabannya terletak pada risiko bahaya yang mengintai di balik kenikmatan hidangan ini.
Bahaya Tersembunyi di Balik Sashimi untuk Ibu Hamil
Sashimi, hidangan Jepang yang terbuat dari ikan mentah, memang populer di berbagai belahan dunia. Namun, bagi ibu hamil, menikmati sashimi sama artinya dengan membuka pintu bagi bakteri berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan mereka dan janin yang dikandung. Bakteri ini dapat bersembunyi di dalam daging dan ikan mentah, dan tidak kasat mata.
Salah satu bakteri yang paling berbahaya bagi ibu hamil adalah toksoplasma. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi toksoplasmosis, penyakit yang bisa berakibat fatal bagi janin. Gejala toksoplasmosis pada ibu hamil beragam, mulai dari demam ringan hingga kejang dan gangguan saraf pada janin.
Infeksi toksoplasmosis pada ibu hamil dapat menyebabkan berbagai masalah pada janin, seperti cacat lahir, kerusakan otak, kebutaan, dan bahkan kematian. Bahkan, ibu hamil yang terinfeksi toksoplasmosis mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun, sehingga mereka tidak menyadari bahaya yang mengintai.
Selain toksoplasma, bakteri lain seperti salmonella dan listeria juga dapat ditemukan di daging dan ikan mentah. Kedua bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi serius pada ibu hamil dan janin. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menghindari makanan mentah seperti sashimi selama masa kehamilan.
Meskipun sashimi sangat menggoda, ibu hamil sebaiknya menahan keinginan mereka untuk menyantapnya. Kesehatan ibu dan janin adalah prioritas utama. Ada banyak pilihan makanan lezat lainnya yang aman untuk dinikmati selama masa kehamilan.
Ingat, kehamilan adalah masa yang penting bagi ibu dan janin. Dengan menghindari makanan mentah seperti sashimi, ibu hamil dapat menjaga kesehatan diri dan janin mereka agar tumbuh sehat dan kuat.