:strip_exif():quality(75)/medias/1570/ddae293d22fbe25f5e61df735f6fb8c8.jpeg)
Sering kali kita mendengar istilah disabilitas dan difabel digunakan secara bergantian, seolah memiliki makna yang sama. Padahal, keduanya memiliki makna yang berbeda dan pemahaman yang tepat sangat penting untuk membangun interaksi yang positif dan menghargai dengan orang dengan disabilitas.
Pengertian Disabilitas: Hambatan dalam Aktivitas
Istilah disabilitas merujuk pada kondisi tubuh atau pikiran (gangguan) yang menghambat seseorang dalam melakukan aktivitas tertentu. Kondisi ini bisa memengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti kemampuan melihat, bergerak, berpikir, belajar, berkomunikasi, mendengar, kesehatan mental, dan hubungan sosial.
Contohnya, seseorang yang mengalami kesulitan melihat dengan baik dapat dikategorikan sebagai penyandang disabilitas penglihatan. Begitu pula dengan seseorang yang mengalami gangguan pendengaran, kesulitan dalam berpikir atau mengingat, atau bahkan memiliki keterbatasan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Difabel: Mengakui Kemampuan dan Keterbatasan
Istilah difabel, di sisi lain, lebih halus dalam menggambarkan seseorang dengan disabilitas yang mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Ini berarti, difabel tidak sama dengan tidak mampu beraktivitas sama sekali. Sebaliknya, mereka mungkin memiliki keterbatasan dalam melakukan beberapa hal tertentu.
Namun, keterbatasan tersebut dapat diatasi dengan bantuan alat bantu khusus. Misalnya, seseorang dengan gangguan pendengaran bisa menggunakan alat bantu dengar untuk membantu mereka mendengar dan berkomunikasi lebih mudah. Artinya, difabel mengakui adanya keterbatasan, tetapi juga menekankan kemampuan individu dalam mengatasi keterbatasan tersebut.
Contoh Nyata: Membedakan Disabilitas dan Difabel
Bayangkan seorang pelajar yang mengalami gangguan pendengaran (tuli). Ia bisa disebut sebagai penyandang disabilitas karena mengalami gangguan pada fungsi panca inderanya. Namun, ia juga dapat disebut difabel karena keterbatasannya dalam mendengar dapat diatasi dengan menggunakan alat bantu dengar. Dengan alat bantu dengar, ia dapat berinteraksi dan menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah.
Perbedaan utama antara kedua istilah ini terletak pada penggunaannya dalam konteks aktivitas sehari-hari. Istilah difabel dianggap lebih halus karena menunjukkan bahwa orang yang mengalaminya masih memiliki kemampuan untuk beraktivitas. Pemahaman yang tepat tentang kedua istilah ini membantu kita untuk lebih menghargai keragaman dan kemampuan individu, serta membangun interaksi yang lebih inklusif dan positif.