:strip_exif():quality(75)/medias/478/8f857bd5d4a049f2e6f658753cb701e2.jpeg)
Asam urat, penyakit yang ditandai dengan peradangan dan nyeri pada sendi, muncul akibat penumpukan kristal monosodium urate di sekitar sendi. Kondisi ini dipicu oleh kadar asam urat yang tinggi dalam darah, atau yang dikenal dengan hiperurisemia. Meskipun faktor genetik dan kondisi medis tertentu bisa menjadi penyebab, konsumsi makanan tertentu juga bisa meningkatkan risiko asam urat.
Hindari 5 Jenis Makanan Ini untuk Cegah Asam Urat
Beberapa jenis makanan mengandung purin tinggi, yang dapat dipecah menjadi asam urat dalam tubuh. Berikut 5 jenis makanan yang sebaiknya Anda hindari untuk mencegah atau memperburuk asam urat:
1. Minuman Manis
Gula, terutama dalam bentuk minuman manis seperti soda non-diet atau jus buah berpemanis, bisa meningkatkan kadar asam urat. Pemanis ini merangsang tubuh untuk memproduksi asam urat lebih banyak. Hindari konsumsi minuman manis secara berlebihan untuk menjaga kadar asam urat tetap normal.
2. Bir
Konsumsi alkohol, terutama bir, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko asam urat. Dibandingkan minuman keras lain, bir memiliki risiko lebih tinggi dalam memperburuk gejala asam urat. Jika Anda memiliki riwayat asam urat, sebaiknya hindari atau batasi konsumsi bir.
3. Seafood
Beberapa jenis seafood, seperti teri, sarden, kerang, dan tuna, mengandung purin tinggi. Konsumsi seafood jenis ini dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko asam urat. Jika Anda memiliki riwayat asam urat, sebaiknya batasi konsumsi seafood atau konsultasikan dengan dokter tentang jenis seafood yang aman dikonsumsi.
4. Jeroan
Jeroan, seperti hati, juga mengandung purin tinggi. Batasi konsumsi jeroan untuk mengurangi risiko asam urat.
5. Daging Merah
Daging merah, seperti sapi, domba, dan babi, mengandung purin tinggi. Daging merah mengandung hipoksantin dan adenin, dua jenis purin yang lebih tinggi daripada makanan lain. Sebaiknya kurangi konsumsi daging merah untuk mencegah atau memperburuk asam urat.
Selain menghindari makanan di atas, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan dan pencegahan asam urat yang tepat. Dokter akan memberikan saran yang sesuai dengan kondisi Anda, termasuk rekomendasi pola makan dan gaya hidup yang sehat.