:strip_exif():quality(75)/medias/932/a86dbcde5bcb3da66e27a555e21bde7b.jpeg)
Bau badan menjadi masalah yang kerap dihadapi banyak orang. Tren terbaru di media sosial merekomendasikan penggunaan antiseptik pada ketiak untuk menghilangkan bau badan. Namun, perlu diingat bahwa metode ini tidak selalu aman dan efektif.
Antiseptik di Ketiak: Risiko Mengganggu Lapisan Kulit
Bau badan disebabkan oleh bakteri Staphylococcus homonis yang bereaksi dengan keringat. Antiseptik memang dapat menghentikan pertumbuhan bakteri, tetapi perlu digunakan dengan hati-hati, terutama pada ketiak.
Dokter kulit, Edwin, menyarankan penggunaan antiseptik hanya untuk mereka yang memiliki kulit normal dan tidak sensitif. Penggunaan antiseptik setiap hari dapat berisiko mengganggu lapisan pelindung kulit, sehingga menimbulkan sensitivitas, gatal, dan iritasi.
Deodoran dan Antiperspirant: Solusi Aman dan Efektif
Sebagai solusi yang lebih aman dan efektif, deodoran penyerap keringat atau antiperspirant menjadi pilihan terbaik untuk mengatasi bau badan. Deodoran bekerja dengan menyerap keringat dan mengurangi jumlah bakteri yang dapat menyebabkan bau.
Tips Jitu Mencegah Bau Badan
Berikut beberapa tips jitu untuk mencegah bau badan:
- Gunakan deodoran yang mengandung antiperspirant: Deodoran antiperspirant membantu mengurangi produksi keringat, yang dapat mengurangi bau badan.
- Segera bersihkan keringat: Keringat yang menempel pada tubuh dapat menjadi tempat berkembang biak bakteri. Segera bersihkan keringat setelah berolahraga atau beraktivitas fisik.
- Mandi minimal dua kali sehari: Mandi secara teratur dapat membantu membersihkan bakteri dan keringat yang menempel pada kulit.
- Bersihkan bulu ketiak: Bulu ketiak dapat menjadi tempat berkembang biak bakteri.
Jika Anda memiliki faktor genetik yang menyebabkan keringat berlebihan, terapi botulinum toxin dapat menjadi pilihan untuk mengurangi produksi keringat pada area tertentu.
Ingat, menjaga kebersihan tubuh dan menggunakan deodoran yang tepat adalah cara paling efektif untuk mengatasi bau badan tanpa harus mengandalkan antiseptik.