Lindungi Diri dari Cacar Api: Vaksinasi Herpes Zoster

Kamis, 12 Desember 2024 14:59

Ketahui pentingnya vaksinasi herpes zoster untuk mencegah cacar api dan komplikasi seriusnya. Siapa saja yang perlu divaksinasi dan bagaimana vaksinasi bekerja?

illustration vaksinasi herpes zoster © copyright cottonbro studio - Pexels

Cacar api atau herpes zoster, penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster, penyebab cacar air, kini dapat dicegah dengan vaksinasi. Hal ini ditekankan oleh Dr. dr. Soekamto Koesnoe, Sp.PD-KAI, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), yang menyoroti pentingnya imunisasi bagi orang dewasa.

Mengapa Vaksinasi Herpes Zoster Penting?

Vaksinasi herpes zoster sangat penting karena penyakit ini berpotensi menimbulkan komplikasi serius. "Herpes zoster bisa menimbulkan komplikasi serius, seperti gangguan penglihatan (jika ruam dekat mata), pneumonia, gangguan pendengaran, bahkan inflamasi otak dan kematian dalam kasus tertentu," jelas Dr. Soekamto. Gejala herpes zoster sendiri meliputi ruam lepuh yang menyakitkan, disertai nyeri, gatal, kesemutan, atau mati rasa, biasanya muncul bergerombol. Ruam ini akan mengering dalam 10-15 hari dan hilang dalam 2-4 minggu, namun komplikasi yang ditimbulkannya dapat berlangsung lebih lama dan lebih berbahaya.

Bagaimana vaksinasi bekerja? Vaksinasi memberikan kekebalan terhadap virus varicella-zoster, sehingga mengurangi risiko terkena penyakit dan meminimalisir keparahan gejalanya. Dengan kata lain, vaksinasi membantu tubuh membangun pertahanan lebih kuat sebelum virus tersebut berpeluang untuk aktif kembali dan menimbulkan penyakit.

Siapa yang Perlu Divaksinasi?

Pedoman imunisasi dewasa terbaru (Juli 2024) merekomendasikan vaksinasi herpes zoster untuk beberapa kelompok. Pertama, individu berusia 18 tahun ke atas dengan kondisi imunokompromais, seperti HIV, kanker, atau penyakit autoimun, baik yang pernah maupun belum pernah terkena herpes zoster. Kedua, orang dewasa berusia 50 tahun ke atas yang lebih rentan karena penurunan daya tahan tubuh seiring usia.

Ketiga, pasien yang menjalani kemoterapi atau memiliki kondisi imunokompromais lainnya perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum vaksinasi. "Vaksinasi tidak dianjurkan saat sedang mengalami ruam aktif," tegas Dr. Soekamto. Terakhir, siapa pun yang ingin mengurangi risiko terkena herpes zoster dan komplikasi yang menyertainya dapat mempertimbangkan vaksinasi. Vaksinasi terbukti dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kualitas hidup.

Proses vaksinasi sendiri relatif sederhana dan aman, umumnya dilakukan dengan suntikan. Namun, konsultasi dengan dokter tetap penting untuk memastikan kesehatan dan kondisi tubuh Anda sebelum melakukan vaksinasi.

Efektivitas vaksinasi herpes zoster telah terbukti secara ilmiah. Vaksin ini terbukti efektif menurunkan risiko dan tingkat keparahan penyakit. Dengan perlindungan yang diberikan oleh vaksin, individu dapat mengurangi risiko mengalami nyeri yang signifikan dan menghindari komplikasi serius yang berpotensi membahayakan.

Kesimpulannya, vaksinasi herpes zoster merupakan langkah proaktif yang bijak untuk melindungi diri dari penyakit ini dan komplikasi yang menyertainya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut dan penjadwalan vaksinasi.

Kesehatan merupakan investasi jangka panjang, dan vaksinasi herpes zoster merupakan salah satu investasi yang berharga untuk masa depan yang lebih sehat.

Artikel terkait

Pencemaran Udara di Jakarta: Mengapa Parah dan Bagaimana Solusinya?
Rahasia Awet Muda: 5 Jenis Olahraga yang Wajib Dicoba
Waktu Ideal untuk Makan Pisang: Maksimalkan Manfaatnya
Waspada! Efek Berbahaya Kopi Berlebihan Bagi Kesehatan
Mi Instan: Antara Praktis dan Kesehatan, Begini Cara Nikmatinya dengan Bijak
Rahasia Panjang Umur Wanita: Mengapa Wanita Lebih Lama Hidup Dibanding Pria?
Labu Siam: Harta Karun Nutrisi untuk Tubuh Sehat
Polusi Udara di Jakarta: Penyebab, Dampak, dan Solusi
Atasi Diabetes Tanpa Obat: 5 Cara Alami untuk Menjaga Kadar Gula Darah
ASI: Nutrisi Terbaik untuk Bayi, Lebih dari Sekadar Susu Formula
Ancaman Pneumonia pada Balita: Kenali Gejala & Pencegahannya
Kopi Nikmat, Tapi Jangan Lupa Batasnya!