Travel

Krisis Sampah Mengancam Surga Wisata Phuket

Phuket, destinasi wisata idaman di Thailand, kini menghadapi tantangan serius akibat menumpuknya sampah. Masalah ini tak hanya merusak keindahan alam dan menimbulkan bau tidak sedap, tetapi juga mengancam kenyamanan wisatawan dan kehidupan warga lokal. Lonjakan jumlah wisatawan yang signifikan di pulau ini menjadi pemicu utama krisis sampah yang dihadapi Phuket.

Tumpukan Sampah yang Mengkhawatirkan

Berdasarkan data yang disampaikan Wakil Gubernur Norasak Suksomboon dalam Forum Kebijakan Pariwisata Antar-Pulau ke-25, tempat pengelolaan sampah di Phuket kini menerima 1.100 ton sampah setiap hari, meningkat tajam dari 742 ton pada tahun 2022. Peningkatan ini seiring dengan lonjakan jumlah wisatawan yang mengunjungi Phuket. Tahun lalu, Phuket dikunjungi oleh 11 juta wisatawan, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 5,7 juta pengunjung pada tahun 2002.

Sayangnya, infrastruktur pengelolaan sampah di Phuket tidak mampu menampung volume sampah yang semakin besar. Phuket hanya memiliki satu insinerator yang mampu menangani sekitar 900 ton sampah per hari. Sisa sampah kemudian dikirim ke berbagai tempat pembuangan sampah di seluruh pulau. Hal ini menunjukkan bahwa kapasitas infrastruktur pengolahan sampah di Phuket tidak sejalan dengan peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan.

Upaya Mengatasi Krisis Sampah

Menyadari dampak serius dari krisis sampah, pemerintah kota Phuket telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk mengatasi masalah ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah edukasi wisatawan. Program edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran wisatawan mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik selama liburan di Phuket.

Selain edukasi, pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di sektor pariwisata. Banyak hotel, restoran, dan pusat perbelanjaan di Phuket telah beralih ke bahan yang lebih ramah lingkungan, seperti kertas daur ulang atau bahan biodegradable. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dan pelaku usaha pariwisata untuk mengurangi penggunaan plastik yang menjadi salah satu penyumbang utama sampah.

Pemerintah kota Phuket juga mengajak warga dan relawan untuk mengurangi sampah dengan mendaur ulang sampah organik menjadi kompos. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan sampah. Selain itu, pemerintah kota juga telah meluncurkan program bank sampah pada awal tahun ini sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah di Phuket.

Ancaman terhadap Pariwisata dan Lingkungan

Masalah sampah di Phuket bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga berdampak pada kehidupan masyarakat lokal dan kelangsungan industri pariwisata. Sampah yang menumpuk dapat mencemari air dan tanah, merusak keindahan alam, dan menimbulkan bau tidak sedap yang dapat mengganggu wisatawan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Phuket, yang berdampak negatif terhadap perekonomian pulau.

Sebagai destinasi wisata populer, Phuket mengandalkan pariwisata dan kelautan sebagai dua sektor utama yang menopang perekonomiannya. Krisis sampah yang dihadapi Phuket menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat setempat. Upaya untuk mengatasi masalah ini membutuhkan komitmen dan kerja sama dari semua pihak, baik pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat, untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keberlangsungan pariwisata di Phuket.