Health

Ketindihan: Mitos vs. Sains, Apa Kata Dokter?

Ketindihan: Fenomena Medis, Bukan Hal Mistis

Pernahkah Anda mengalami perasaan tertekan dan tak berdaya saat terbangun dari tidur? Kondisi ini, yang sering disebut ketindihan atau rep-repan, sering dikaitkan dengan hal-hal mistis. Banyak orang percaya bahwa makhluk gaib menekan tubuh mereka, sehingga mereka tak dapat bergerak. Bahkan, ada yang merasa tak mampu membuka mata.

Namun, berdasarkan penjelasan medis, fenomena ini dikenal sebagai sleep paralysis. Menurut dr. Daniel Thomas Suryadisastra, SpN, RPSGT, praktisi kesehatan tidur, ketindihan terjadi ketika seseorang terbangun dari fase Rapid Eye Movement (REM) tidur. Fase ini ditandai dengan relaksasi otot yang maksimal. Saat kesadaran muncul kembali, tubuh belum siap untuk bergerak, sehingga terjadilah ketindihan.

"Sebenarnya yang dimaksud ketindihan adalah saat kita bangun, tetapi tubuh kita belum sadar. Ini disebut sleep paralysis. Kita terbangun di fase REM, saat otot kita rileks maksimal. Kita bangun, tapi tubuh kita belum siap bergerak," jelas dr. Daniel.

Sensasi takut yang muncul saat ketindihan sering diperburuk oleh halusinasi yang terasa nyata. Hal ini semakin memperkuat keyakinan sebagian orang tentang keterlibatan makhluk gaib. Padahal, hal ini terjadi karena tubuh masih berada dalam fase mimpi saat terbangun. Peralihan mendadak ini dapat memunculkan halusinasi yang tampak begitu nyata, sehingga menimbulkan kesan mistis.

"Ketindihan sering kali disertai halusinasi. Ini karena otak kita masih berada dalam fase REM, saat kita sedang bermimpi. Kita terbangun, tapi otak kita masih terhubung dengan mimpi. Setelah fase REM selesai, kita akan dapat bergerak kembali. Jadi, tidak perlu khawatir," tambah dr. Daniel.

Jadi, sleep paralysis adalah fenomena medis yang terjadi akibat transisi mendadak dari fase REM tidur ke keadaan sadar. Fenomena ini tidak terkait dengan hal-hal mistis, dan dapat dijelaskan secara ilmiah.