Mengenal Ketindihan: Fenomena Medis yang Sering Dikaitkan dengan Hal Mistis

Selasa, 17 Desember 2024 15:07

Ketindihan atau rep-repan sering dikaitkan dengan hal-hal mistis, namun sebenarnya adalah fenomena medis yang dikenal sebagai sleep paralysis. Ketahui penyebab, gejala, dan cara mengatasi ketindihan.

illustration ketindihan © copyright Karolina Kaboompics - Pexels

Pernahkah Anda merasa tertekan dan tak berdaya saat terbangun dari tidur? Kondisi ini, yang sering disebut ketindihan atau rep-repan, sering dikaitkan dengan hal-hal mistis. Banyak orang percaya bahwa makhluk gaib menekan tubuh mereka, sehingga mereka tak dapat bergerak. Bahkan, ada yang merasa tak mampu membuka mata.

Ketindihan: Fenomena Medis yang Dapat Dijelaskan Secara Ilmiah

Berdasarkan penjelasan medis, fenomena ini dikenal sebagai sleep paralysis. Menurut dr. Daniel Thomas Suryadisastra, SpN, RPSGT, praktisi kesehatan tidur, ketindihan terjadi ketika seseorang terbangun dari fase Rapid Eye Movement (REM) tidur. Fase ini ditandai dengan relaksasi otot yang maksimal. Saat kesadaran muncul kembali, tubuh belum siap untuk bergerak, sehingga terjadilah ketindihan.

“Sebenarnya yang dimaksud ketindihan adalah saat kita bangun, tetapi tubuh kita belum sadar. Ini disebut sleep paralysis. Kita terbangun di fase REM, saat otot kita rileks maksimal. Kita bangun, tapi tubuh kita belum siap bergerak,” jelas dr. Daniel.

Sensasi takut yang muncul saat ketindihan sering diperburuk oleh halusinasi yang terasa nyata. Hal ini semakin memperkuat keyakinan sebagian orang tentang keterlibatan makhluk gaib. Padahal, hal ini terjadi karena tubuh masih berada dalam fase mimpi saat terbangun. Peralihan mendadak ini dapat memunculkan halusinasi yang tampak begitu nyata, sehingga menimbulkan kesan mistis.

“Ketindihan sering kali disertai halusinasi. Ini karena otak kita masih berada dalam fase REM, saat kita sedang bermimpi. Kita terbangun, tapi otak kita masih terhubung dengan mimpi. Setelah fase REM selesai, kita akan dapat bergerak kembali. Jadi, tidak perlu khawatir,” tambah dr. Daniel.

Jadi, sleep paralysis adalah fenomena medis yang terjadi akibat transisi mendadak dari fase REM tidur ke keadaan sadar. Fenomena ini tidak terkait dengan hal-hal mistis, dan dapat dijelaskan secara ilmiah.

Hal Penting yang Perlu Diketahui tentang Ketindihan

  • Ketindihan biasanya terjadi di awal tidur atau menjelang bangun tidur.
  • Ketindihan biasanya berlangsung singkat, hanya beberapa detik atau menit.
  • Ketindihan tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan rasa takut dan ketidaknyamanan.
  • Ketindihan dapat diatasi dengan beberapa cara, seperti memperbaiki pola tidur, mengurangi stres, dan menghindari kafein dan alkohol sebelum tidur.

Jika Anda sering mengalami ketindihan dan merasa terganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli tidur untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Artikel terkait

Atasi Rasa Ngantuk yang Mengganggu: 10 Tips Jitu Kembalikan Energi
Terbang Tinggi: Menjelajahi Tantangan dan Harapan Menjadi Awak Kabin
Mengenal Skizofrenia: Lebih dari Sekadar Kekerasan
Waktu Ideal untuk Makan Pisang: Maksimalkan Manfaatnya
Mengenali Penyebab Rasa Ngantuk yang Tak Kunjung Hilang: Dari Gangguan Tidur hingga Masalah Kesehatan Serius
Tidur dengan Rambut Basah? Waspadai Bahaya yang Mengintai!
Tidur Bareng Hewan Peliharaan: Nikmatnya Kehangatan, Pentingnya Keselamatan
5 Makanan & Minuman yang Mengganggu Tidur Nyenyak: Waspadai Sebelum Tidur
Ketindihan: Fenomena Menyeramkan yang Tak Perlu Dikhawatirkan
Tidur Lebih Lama di Akhir Pekan Kurangi Risiko Penyakit Jantung
Merasa Ngantuk Terus Meski Tidur Cukup? Waspadai 10 Penyebab Ini!
Terbangun Tak Berdaya: Mengenal Ketindihan dan Cara Mengatasinya