:strip_exif():quality(75)/medias/1151/cb308c1bc0daf6acb0e10f31ce18d756.jpeg)
WhatsApp: Fitur Ruang Tunggu untuk Kelola Grup Lebih Aman
WhatsApp terus menghadirkan fitur-fitur baru untuk meningkatkan pengalaman penggunanya. Salah satunya adalah fitur Ruang Tunggu (Waiting Room).
Fitur ini membantu administrator grup untuk mengelola keanggotaan grup dengan lebih aman dan terkontrol. Dengan Ruang Tunggu, siapa pun yang bergabung melalui tautan undangan akan ditempatkan terlebih dahulu di ruang tunggu. Admin grup kemudian dapat menyetujui atau menolak permintaan bergabung, sehingga hanya anggota yang diinginkan yang dapat bergabung ke dalam obrolan grup.
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengaktifkan fitur Ruang Tunggu:
1. Buka WhatsApp dan masuk ke grup yang ingin Anda kelola.
2. Ketuk nama grup di bagian atas untuk membuka Layar Info Grup.
3. Gulir ke bawah hingga menemukan opsi Pengaturan Grup atau Group Settings.
4. Di dalam menu Pengaturan Grup, cari dan ketuk opsi Setujui Peserta Baru atau Approve New Participants. Opsi ini biasanya dalam kondisi nonaktif secara default.
5. Aktifkan fitur ini dengan memilih opsi On pada pop-up yang muncul.
Setelah fitur Ruang Tunggu diaktifkan, admin akan menerima notifikasi setiap kali ada orang yang ingin bergabung melalui tautan undangan. Admin dapat menyetujui atau menolak permintaan bergabung dengan cara berikut:
1. Ketika seseorang mencoba bergabung dengan grup, admin akan menerima notifikasi Permintaan Tertunda atau Pending Request.
2. Admin bisa mengetuk notifikasi tersebut untuk langsung masuk ke layar persetujuan, atau bisa juga masuk melalui Layar Info Grup dan menggulir ke bawah untuk menemukan opsi Peserta Tertunda atau Pending Participants.
3. Di layar ini, admin dapat melihat daftar orang yang meminta untuk bergabung. Setiap nama akan dilengkapi dengan tombol Setuju atau Tolak.
4. Admin hanya perlu mengetuk opsi yang diinginkan untuk menyetujui atau menolak permintaan tersebut.
Dengan fitur Ruang Tunggu, admin grup dapat meningkatkan privasi dan keamanan grup mereka dengan mengontrol siapa yang dapat bergabung ke dalam obrolan grup.