:strip_exif():quality(75)/medias/2894/f290a30c2020def17086f3a23e76cef3.jpeg)
Terong, buah yang sering disalahartikan sebagai sayuran, dikenal dengan warna ungu khasnya dan manfaat kesehatan yang beragam. Namun, di balik rasa lezatnya, terong juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diwaspadai. Mari kita bahas lebih dalam mengenai manfaat dan efek samping dari konsumsi terong.
Manfaat Terong untuk Kesehatan
Terong kaya akan nutrisi seperti serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat untuk kesehatan. Kandungan serat dalam terong berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan, membantu menurunkan berat badan, dan mengontrol kadar gula darah. Selain itu, terong juga mengandung antioksidan yang dapat membantu mencegah penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.
1. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Antioksidan dalam terong, terutama nasunin, dapat membantu melawan radikal bebas yang merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Studi pada kelinci menunjukkan bahwa mengonsumsi jus terong secara rutin selama dua minggu dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, dua faktor utama penyebab penyakit jantung.
2. Mengontrol Kadar Gula Darah
Serat tinggi dalam terong membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, sehingga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Hal ini sangat penting bagi penderita diabetes dan orang yang ingin mencegah diabetes.
3. Membantu Menurunkan Berat Badan
Terong merupakan makanan rendah kalori dan kaya serat, yang membantu meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi nafsu makan. Dengan demikian, terong dapat menjadi pilihan yang baik untuk Anda yang ingin menurunkan berat badan.
4. Membantu Melawan Sel Kanker
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa solasodine rhamnosyl glycosides (SRGs) dalam terong memiliki potensi sebagai agen antikanker. SRGs dapat membantu menghambat pertumbuhan sel kanker dan mencegah kekambuhan. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan efektivitasnya.
5. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Serat dalam terong membantu memperlancar pencernaan, mencegah sembelit, dan meningkatkan kesehatan usus. Serat juga dapat membantu mengatur pergerakan usus dan menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus.
Efek Samping Konsumsi Terong
Meskipun menawarkan berbagai manfaat kesehatan, terong juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi berlebihan. Efek samping ini umumnya ringan, namun dapat mengganggu beberapa orang.
1. Alergi
Terong termasuk dalam kelompok sayuran nightshade yang dapat memicu reaksi alergi pada sebagian orang. Gejala alergi terong dapat berupa ruam kulit, gatal, sesak napas, dan gangguan pencernaan. Jika Anda mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi terong, segera hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan dokter.
2. Mengganggu Penyerapan Zat Besi
Nasunin, senyawa antioksidan dalam kulit terong, dapat mengikat zat besi dan menghambat penyerapannya. Oleh karena itu, orang dengan kadar zat besi rendah, seperti penderita anemia, disarankan untuk membatasi konsumsi terong.
3. Meningkatkan Risiko Batu Ginjal
Terong mengandung oksalat, senyawa yang dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal. Penderita batu ginjal atau orang dengan risiko tinggi mengalami batu ginjal sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi terong dalam jumlah besar.
Meskipun penelitian tentang efek samping terong masih terbatas, penting untuk memperhatikan reaksi tubuh terhadap terong. Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi terong dalam jumlah besar.