Stretch Mark di Paha: Penyebab, Mitos, dan Cara Mengatasinya

Jumat, 18 Oktober 2024 08:36

Mengenal stretch mark di paha, penyebabnya, mitos yang beredar, dan fakta seputar stretch mark. Temukan juga tips untuk menjaga elastisitas kulit dan mengurangi risiko munculnya stretch mark.

© copyright Photo Source: Kaboompics.com - Pexels

Stretch Mark di Paha: Penyebab, Mitos, dan Fakta

Stretch mark, atau garis-garis halus di kulit, adalah hal yang lumrah dan sering muncul di berbagai bagian tubuh, terutama di paha. Munculnya stretch mark terjadi ketika kulit meregang melebihi batas alaminya, seperti saat masa pubertas, kehamilan, atau perubahan berat badan yang drastis.

Berikut ini beberapa penyebab umum stretch mark di paha:

1. Pubertas

Masa pubertas diiringi pertumbuhan yang cepat, baik tinggi badan maupun berat badan. Kulit yang mengalami peregangan secara tiba-tiba mungkin tidak dapat mengikuti laju pertumbuhan ini, sehingga muncul stretch mark.

2. Kehamilan

Penambahan berat badan selama kehamilan adalah penyebab umum stretch mark. Kulit di area perut, paha, dan payudara meregang untuk mengakomodasi pertumbuhan janin.

3. Perubahan Berat Badan yang Drastis

Baik kenaikan maupun penurunan berat badan yang terjadi secara cepat dapat membuat kulit kesulitan beradaptasi, sehingga muncul stretch mark.

4. Olahraga Pembentukan Otot

Latihan berat yang membuat otot paha tumbuh secara cepat juga dapat memicu stretch mark, terutama jika tidak dilakukan dengan benar dan tidak diberikan waktu cukup untuk pemulihan.

5. Faktor Genetik

Kemungkinan munculnya stretch mark juga dipengaruhi oleh genetika. Jika keluarga memiliki riwayat stretch mark, kamu mungkin lebih rentan mengalaminya meskipun memiliki tubuh yang langsing dan sehat.

Mitos tentang Stretch Mark:

Mitos umum yang beredar adalah cocoa butter dapat menghilangkan stretch mark. Sayangnya, hal ini tidak benar.

Fakta tentang Stretch Mark:

Meskipun tidak berbahaya, stretch mark mungkin menimbulkan gangguan estetika bagi sebagian orang.

Pada awalnya, stretch mark mungkin berwarna merah atau ungu, karena pembuluh darah yang terlihat di bawah kulit.

Seiring waktu, warna stretch mark memudar menjadi perak atau putih, dan menjadi lebih sulit untuk diobati.

Penting untuk diingat:

Tidak semua orang akan mendapatkan stretch mark. Perubahan gaya hidup yang sehat, seperti olahraga teratur, makan makanan bergizi, dan menjaga hidrasi, dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi risiko munculnya stretch mark.

Artikel terkait

Kopi Ghee: Mitos Penurun Berat Badan Instan?
Tips Aman Naik Pesawat Saat Hamil: Atasi Risiko DVT dan Jaga Kesehatan
9 Manfaat Luar Biasa Bit untuk Kesehatan: Superfood yang Anda Butuhkan!
Tidur Berkualitas: Rahasia Kesehatan dan Kesejahteraan Anda
Jalan Kaki yang Sehat: Tips Teknik dan Postur yang Benar untuk Meningkatkan Kesehatan
Telur: Rahasia Kesehatan Sehari-hari yang Sering Terlupakan
Turunkan Tekanan Darah Tinggi Secara Alami: 5 Cara Mudah & Efektif
Rahasia Meningkatkan Imunitas Tubuh untuk Kesehatan Optimal
Kenapa Ngantuk Terus Padahal Udah Tidur Cukup? Waspada 10 Penyebab Ini!
Manfaat Jus Daun Pepaya: Sehat atau Berbahaya? - Panduan Lengkap
Waspadai Diabetes: Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Jalan Kaki: Cara Mudah Meningkatkan Kesehatan Anda