:strip_exif():quality(75)/medias/634/afde5b1ca93231c16478f72d49ff0658.jpeg)
Gagal ginjal dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak, dan sering kali dipicu oleh kebiasaan sehari-hari yang diabaikan. Ada dua jenis gagal ginjal: akut, yang terjadi tiba-tiba, dan kronis, yang berkembang perlahan. Gagal ginjal kronis, yang merupakan tahap akhir dari penyakit ginjal, terjadi akibat kerusakan ginjal yang parah dan berlangsung lama.
Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronis
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gagal ginjal kronis. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Diabetes: Diabetes dapat merusak pembuluh darah di ginjal, mengganggu kemampuannya untuk menyaring darah.
- Tekanan darah tinggi: Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di ginjal, yang pada akhirnya menyebabkan gagal ginjal.
- Kolesterol tinggi: Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di ginjal, mengurangi aliran darah ke organ tersebut.
- Obesitas: Obesitas meningkatkan risiko diabetes dan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko utama gagal ginjal.
- Kebiasaan merokok: Merokok merusak pembuluh darah di ginjal, meningkatkan risiko gagal ginjal.
- Penggunaan obat antiinflamasi yang dijual bebas: Penggunaan ibuprofen atau naproxen dalam jangka panjang dapat memperburuk fungsi ginjal.
Deteksi dan pengobatan penyakit ginjal yang lebih awal dapat mengurangi risiko masalah serius. Namun, jika gagal ginjal sudah parah, pasien mungkin memerlukan transplantasi ginjal.
Tanda-Tanda Gangguan Ginjal
Perhatikan tanda-tanda gangguan ginjal, seperti:
- Pembengkakan di wajah dan kaki
- Kram otot
- Urine yang berbusa, berdarah, atau berwarna coklat
Jika mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter. Anda juga dapat melakukan langkah-langkah pencegahan seperti menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan mengontrol tekanan darah serta kadar gula darah Anda.