:strip_exif():quality(75)/medias/22535/b78a9e9223ac706712b70d877d0efdf5.jpg)
Hubungan intim, selain sebagai sarana ekspresi kasih sayang, juga menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Namun, penting untuk memahami frekuensi yang ideal, karena terlalu sering atau terlalu jarang sama-sama berdampak negatif.
Manfaat Hubungan Intim yang Sehat
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa hubungan intim yang dilakukan secara wajar memberikan sejumlah manfaat kesehatan. Salah satu manfaatnya adalah peningkatan kualitas tidur. "Hubungan intim, termasuk masturbasi yang menghasilkan orgasme, dapat meningkatkan kualitas tidur. Ini karena seks mengurangi hormon kortisol (hormon stres)," jelas para ahli.
Selain itu, aktivitas seksual juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. "Seks dapat meningkatkan jumlah sel darah putih dan imunoglobulin, memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi dan peradangan. Orgasme juga berperan penting dalam proses ini," ungkap penelitian medis.
Bagi wanita, orgasme memiliki manfaat tambahan untuk meringankan nyeri haid. "Orgasme memicu pelepasan endorfin dan kontraksi otot panggul, yang dapat meringankan nyeri menstruasi. Cobalah berhubungan intim sebelum menstruasi dimulai," saran para pakar kesehatan wanita.
Lebih lanjut, hubungan intim secara teratur dapat menguatkan otot panggul, terutama pada wanita. Kontraksi otot panggul selama berhubungan intim "meningkatkan kekuatannya. Ini sangat bermanfaat bagi wanita, membantu mengontrol kandung kemih, mengurangi nyeri saat penetrasi, dan mencegah prolaps organ panggul."
Manfaat lain yang tak kalah penting adalah penurunan tekanan darah dan risiko penyakit jantung. Meskipun "sementara meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, hubungan intim secara teratur dapat membantu menurunkan risiko hipertensi jangka panjang berkat pelepasan endorfin yang mengurangi stres." Bahkan, hubungan intim dikaitkan dengan "penurunan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke."
Secara psikologis, hubungan intim dapat mengurangi rasa cemas dan depresi. "Seks meningkatkan rasa bahagia dan kedekatan emosional, membantu mengurangi gejala kecemasan dan depresi, terutama pada wanita. Produksi testosteron dan oksitosin juga berperan penting." Pada pria, frekuensi ejakulasi yang cukup juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat. "Studi menunjukkan bahwa ejakulasi lebih dari 21 kali sebulan dapat menurunkan risiko kanker prostat. Alasan pastinya masih diteliti."
Bahkan, endorfin yang dilepaskan selama orgasme dapat meredakan sakit kepala. "Endorfin yang dilepaskan selama berhubungan intim dapat meredakan berbagai jenis nyeri, termasuk sakit kepala dan migrain. Sebuah studi menunjukkan bahwa 60% penderita sakit kepala kronis mengalami perbaikan setelah berhubungan seksual."
Potensi Risiko dan Pertimbangan
Meskipun menawarkan banyak manfaat, penting untuk diingat bahwa hubungan intim yang terlalu sering dapat menimbulkan risiko. "Terlalu sering berhubungan intim dapat menyebabkan iritasi pada organ intim dan meningkatkan risiko infeksi saluran kemih." Oleh karena itu, komunikasi dan kesepahaman antara pasangan sangat penting.
Menentukan frekuensi hubungan intim yang ideal adalah hal yang bersifat personal dan bergantung pada kesepakatan pasangan. "Diskusikan dengan pasangan untuk menentukan frekuensi yang nyaman dan aman bagi kalian berdua. Yang terpenting adalah keseimbangan dan komunikasi yang baik."
Intinya, hubungan intim yang sehat dan teratur dapat meningkatkan kualitas hidup, baik fisik maupun mental. Namun, keseimbangan dan komunikasi terbuka dengan pasangan merupakan kunci untuk meraih manfaatnya tanpa harus menanggung risikonya.