:strip_exif():quality(75)/medias/402/edf0803eb91e3fa3ccd0841030707589.jpeg)
Pernahkah kamu merasakan perutmu mulas dan ingin buang air besar setelah minum segelas kopi? Tenang, kamu tidak sendirian! Banyak orang mengalami hal yang sama. Kopi, selain menjadi minuman pagi yang menyegarkan, ternyata punya efek unik pada sistem pencernaan kita.
Kopi dan Pencernaan: Mengapa Perut Mulas Setelah Ngopi?
Banyak orang mengaitkan rasa mulas setelah minum kopi dengan kafein. Namun, ternyata kafein bukanlah satu-satunya penyebabnya. Beberapa komponen dalam kopi dan efeknya pada tubuh berperan dalam merangsang proses pencernaan dan memicu keinginan untuk buang air besar.
Kopi meningkatkan produksi hormon pencernaan: Kopi memicu pelepasan kolesistokinin, hormon yang berperan penting dalam proses pencernaan. Kolesistokinin membantu merangsang kontraksi kantung empedu, sehingga empedu dapat dikeluarkan untuk membantu mencerna lemak.
Kopi tanpa kafein juga bisa bikin mulas: Meskipun kafein sering dikaitkan dengan keinginan buang air besar, kopi tanpa kafein juga bisa punya efek yang sama. Ini karena kopi mengandung asam klorogenat dan N-Akanoil-5-Hidroksitriptamida, yang bisa merangsang produksi asam lambung. Asam lambung yang berlebihan membantu mempercepat proses pencernaan.
Kopi adalah pencahar alami: Kopi mengandung asam yang merangsang otot-otot di usus untuk berkontraksi. Kontraksi ini membantu memindahkan feses dengan lebih cepat. Bayangkan kopi sebagai 'penggerak' yang membantu 'menggerakkan' makanan di saluran pencernaan.
Ngopi di pagi hari bisa mengaktifkan usus: Selain kandungan kopi, ngopi di pagi hari bisa memicu refleks gastrokolik, yaitu reaksi yang mirip dengan keinginan buang air besar setelah makan. Refleks ini terjadi karena aktivitas di lambung memicu aktivitas di usus besar, sehingga mendorong pergerakan feses.
Jadi, kalau kamu merasa perutmu mulas setelah ngopi, jangan khawatir! Itu adalah efek normal dari kopi yang membantu meningkatkan pencernaan.