Penyebab dan Solusi Gatal pada Vagina

Senin, 12 Mei 2025 10:27

Artikel ini membahas berbagai penyebab gatal pada vagina, mulai dari iritasi hingga infeksi, serta pentingnya menjaga kebersihan organ intim wanita.

© copyright Yan Krukau - Pexels

Jakarta - Organ intim wanita, terutama vagina, rentan terhadap kekeringan dan memerlukan perhatian dalam hal kebersihan, sama seperti bagian tubuh lainnya.

Dokter kandungan Sheryl A. Ross, MD, menjelaskan bahwa gatal pada vagina yang dibiarkan terus-menerus dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan masalah emosional.

Beberapa penyebab rasa gatal pada vagina antara lain:

1. Iritasi dari Produk Harian

Penggunaan sabun beraroma, cairan mandi berbusa, bedak tabur, deterjen, dan pelumas beraroma dapat mengganggu keseimbangan pH vagina, menyebabkan iritasi. Pakaian dalam berbahan nilon atau kain baju renang yang menahan kelembapan juga dapat menyebabkan gatal.

2. Infeksi Jamur

Jamur Candida albicans adalah penyebab umum infeksi jamur yang dapat menimbulkan rasa gatal dan iritasi. Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala ini, agar tidak menggunakan obat yang dapat memperburuk kondisi.

3. Vaginosis Bakterial (BV)

BV terjadi akibat pertumbuhan berlebih bakteri dalam mikrobioma vagina. Gejala termasuk bau amis yang kuat, rasa gatal, dan keputihan berwarna abu-abu pucat atau putih. Jika mengalami gejala ini, segera periksakan ke dokter.

4. Pencabutan Bulu

Metode pencabutan bulu seperti cukur atau waxing dapat menyebabkan iritasi dan meningkatkan risiko infeksi. Dr. Sterling menyarankan untuk memilih waxing oleh profesional berpengalaman atau penghilangan bulu dengan laser.

5. Alergi

Vagina dapat mengalami reaksi alergi terhadap sabun atau losion beraroma, serta bahan lateks dari kondom atau pakaian renang. Sebaiknya gunakan produk yang lembut dan tanpa pewangi.

6. Kondisi Kulit

Kondisi kulit di sekitar area genital dapat dipengaruhi oleh kesehatan kulit di bagian tubuh lainnya. Menjaga kulit tetap terhidrasi dan bersih dapat mencegah kekeringan. Mandi air hangat dengan minyak kelapa beberapa kali seminggu juga dapat membantu.

7. Infeksi Menular Seksual (IMS)

IMS seperti trikomoniasis, herpes, dan kutil kelamin dapat menyebabkan gatal dan keluarnya cairan dari vagina. Tes IMS dapat membantu menentukan penyebab gejala yang dialami.

8. Kutu Kemaluan

Kutu kemaluan adalah parasit kecil yang menempel pada rambut di sekitar genital, biasanya menyebar melalui hubungan seksual. Pengobatan dapat dilakukan dengan resep dokter.

9. Wasir

Wasir dapat menyebabkan gatal dan iritasi pada area vagina. Menggunakan lidah buaya atau menjaga kebersihan dapat memberikan kelegaan. Jika mengalami gatal yang terus-menerus dan pendarahan, segera temui dokter.

Menjaga kebersihan organ intim sangat penting untuk mencegah iritasi dan masalah kesehatan lainnya.

Artikel terkait

Waspada! 9 Kondisi Ini Sebaiknya Hindari Konsumsi Pepaya
Labu: Manfaatnya untuk Kesehatan dan Pertimbangan Konsumsinya
Waspada! Kenali Tanda Menstruasi Tidak Normal
Eksim: Penyakit Kulit Gatal yang Sering Diabaikan, Apa Saja Penyebabnya?
Waspada! 5 Kelompok Orang yang Perlu Batasi Konsumsi Alpukat
Atasi Kutu Air: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
Mitos Minuman Bersoda Lancarkan Haid
Waspadai Gejala PCOS: Lebih dari Sekadar Masalah Menstruasi
Mengenal Keputihan: Sahabat atau Ancaman Kesehatan Wanita?
Warna Ingus: Petunjuk Rahasia Kesehatan Tubuh
Bahaya Tersembunyi di Balik Tren Meracik Skincare Sendiri
Pepaya: Sumber Vitamin dan Mineral, Tapi Waspada Jika Anda Termasuk Kelompok Ini