Tantrum Anak: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pentingnya Kesabaran Orang Tua
Tantrum merupakan perilaku umum pada anak-anak yang ditandai dengan kemarahan, tangisan, teriakan, dan bahkan mengamuk. Perilaku ini sering kali membuat orang tua bingung karena muncul secara tiba-tiba dan sulit diredakan. Namun, memahami penyebab tantrum dan cara mengatasinya dapat membantu orang tua dalam menghadapi situasi ini dengan lebih efektif.
Penyebab Tantrum pada Anak
Menurut Dokter Spesialis Anak, Kurniawan Satria Denta, tantrum pada anak biasanya disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor. Ketidakmampuan mengekspresikan perasaan menjadi salah satu penyebab utama. Anak-anak sering kesulitan mengungkapkan emosi mereka dengan kata-kata, terutama saat mereka lelah, lapar, atau frustrasi karena tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Selain itu, kelelahan juga bisa memicu tantrum. Saat anak lelah, mereka lebih mudah merasa frustrasi dan mudah meledak. Rasa lapar juga bisa menjadi pemicu, karena anak yang lapar cenderung lebih mudah merasa tidak nyaman dan marah. Frustrasi karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan juga bisa menyebabkan anak tantrum.
Fase Perkembangan Tantrum
Tantrum merupakan bagian dari perkembangan normal anak di mana mereka belajar mengatur emosi mereka. Psikolog Anak dan Keluarga, Samanta Elsener, menjelaskan bahwa rentang usia 2 hingga 5 tahun adalah fase di mana anak sering mengalami tantrum. Pada usia ini, anak mulai merasakan emosi baru dan belum tahu cara mengatur emosinya dengan baik. Mereka umumnya merasakan emosi negatif seperti marah, kesal, frustrasi, dan kecewa.
Cara Mengatasi Tantrum Anak
Saat anak tantrum, penting bagi orang tua untuk tetap tenang dan fokus pada keselamatan anak. Pastikan anak tidak melukai dirinya sendiri atau orang lain. Cobalah untuk memahami penyebab tantrum dengan mengamati situasi dan perilaku anak. Ajarkan anak cara yang sehat untuk mengekspresikan emosi mereka, seperti berbicara tentang perasaan mereka atau melakukan aktivitas yang menenangkan.
Jika anak tantrum karena kelelahan, hentikan aktivitasnya dan ajak anak tidur. Ingat, anak-anak sedang belajar memahami dan mengatur emosi mereka. Dengan kesabaran, dukungan, dan bimbingan, anak-anak dapat belajar mengatasi tantrum dengan lebih baik.