Skrining Tiroid: Deteksi Dini untuk Cegah Dampak Serius
Skrining tiroid merupakan langkah penting yang perlu dilakukan sejak dini untuk mendeteksi gangguan tiroid pada tahap awal. Deteksi dini memungkinkan pengobatan segera dimulai, sehingga dapat mencegah dampak jangka panjang yang serius bagi kesehatan. Hal ini ditekankan oleh Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono, yang menyatakan bahwa skrining tiroid sangat penting, terutama untuk melihat kondisi kelenjar tiroid.
Mengapa Skrining Tiroid Sangat Penting?
Gangguan tiroid, seperti hipotiroid, seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas pada tahap awal. Oleh karena itu, skrining tiroid menjadi sangat penting untuk mendeteksi gangguan tersebut sebelum berkembang menjadi lebih serius. Skrining memungkinkan deteksi dini dan intervensi tepat waktu, sehingga dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Siapa Saja yang Perlu Melakukan Skrining Tiroid?
Ketua Umum Perkumpulan Tiroid (InaTA), Tjokorda Gde Dalem Pemayun, menyoroti lima kelompok yang wajib melakukan skrining tiroid. Kelompok-kelompok ini memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan tiroid dan perlu mendapat perhatian khusus.
- Orang dengan riwayat keluarga kanker tiroid: Orang yang memiliki keluarga dengan riwayat kanker tiroid memiliki risiko tinggi terkena penyakit ini. Walaupun faktor genetik memainkan peran penting, gaya hidup juga dapat memengaruhi risiko terkena kanker tiroid.
- Orang dengan riwayat keluarga penyakit autoimun: Riwayat penyakit autoimun yang terkait dengan tiroid, seperti penyakit Hashimoto dan penyakit Graves, merupakan faktor risiko yang signifikan. Penting untuk melakukan skrining tiroid bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini.
- Ibu hamil yang tinggal di kawasan pegunungan: Yodium merupakan mineral penting untuk produksi hormon tiroksin, dan diperoleh melalui konsumsi makanan seperti buah, ikan segar, dan sayuran. Namun, tidak semua bahan pangan ini kaya yodium, terutama makanan yang berasal dari lereng gunung. Bahan pangan tinggi yodium biasanya berasal dari wilayah dekat laut. "Beli sayuran dari lereng gunung, yodiumnya rendah, mikronutriennya juga rendah. Kelenjar gondok tidak bisa menghasilkan hormon karena bahan bakunya kurang," jelas Tjokorda.
- Orang lanjut usia: Orang lanjut usia lebih rentan mengalami gangguan tiroid karena organ-organ endokrin, termasuk kelenjar tiroid, mengalami perubahan seiring bertambahnya usia, baik dari segi anatomi maupun fungsinya.
- Orang yang memiliki gejala seperti kelelahan, mudah lelah, berat badan naik, atau merasa dingin: Gejala-gejala ini dapat menjadi tanda awal gangguan tiroid. Skrining tiroid dapat membantu mendeteksi gangguan ini secara dini dan mencegah dampak serius bagi kesehatan.
Melakukan skrining tiroid dapat membantu mendeteksi gangguan tiroid sejak awal, sehingga pengobatan dapat segera dilakukan dan mencegah dampak serius bagi kesehatan.