Waspada! Mikroplastik Bersembunyi di Dalam Makanan Kita
Bayangkan, setiap hari tanpa sadar kita mungkin mengonsumsi plastik dalam jumlah kecil. Kedengarannya aneh, bukan? Namun, kenyataannya, mikroplastik, partikel plastik berukuran kecil, dapat masuk ke tubuh kita melalui makanan yang kita konsumsi. Meskipun belum diketahui secara pasti dampaknya terhadap kesehatan manusia, penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat terakumulasi di organ vital dan meningkatkan kadar zat beracun dalam tubuh.
Bagaimana Mikroplastik Masuk ke Tubuh Kita?
Mikroplastik mencemari lingkungan dan dapat masuk ke tubuh kita melalui berbagai jalur, mulai dari udara yang kita hirup, makanan dan minuman yang kita konsumsi, hingga kulit kita. Sumber utama mikroplastik dalam makanan adalah proses produksi dan pengemasan. Plastik yang digunakan dalam proses tersebut dapat terurai menjadi partikel mikroskopis yang kemudian mencemari bahan makanan.
Beberapa jenis makanan yang diketahui mengandung mikroplastik antara lain:
- Air Minum Kemasan: Sebuah penelitian menemukan bahwa satu liter air minum kemasan bisa mengandung ratusan ribu partikel plastik. Ini dikarenakan penggunaan plastik dalam proses produksi dan pengemasan air minum kemasan.
- Sayuran dan Buah: Sayuran dan buah dapat menyerap mikroplastik dari tanah yang tercemar atau dari air irigasi yang terkontaminasi. Selain itu, proses pengemasan juga bisa menjadi sumber mikroplastik.
- Teh: Kantung teh plastik, yang banyak digunakan untuk mengemas teh celup, dapat melepaskan mikroplastik saat diseduh dalam air panas.
- Gula: Gula merupakan salah satu sumber utama paparan mikroplastik bagi manusia. Hal ini disebabkan karena plastik sering digunakan dalam proses produksi dan pengemasan gula.
- Sumber Protein: Mikroplastik dapat ditemukan dalam berbagai jenis sumber protein seperti daging sapi, makanan laut, daging ayam, daging babi, dan bahkan tahu. Mikroplastik ini dapat masuk ke dalam tubuh hewan ternak melalui pakan yang terkontaminasi atau dari air minum yang tercemar.
- Garam: Berbagai jenis garam, termasuk garam Himalaya kasar, garam hitam, dan garam laut, mengandung mikroplastik. Pencemaran plastik di laut menjadi salah satu penyebab utama mikroplastik dalam garam laut.
- Nasi: Nasi juga dapat mengandung mikroplastik, meskipun dalam jumlah yang relatif kecil. Mikroplastik ini dapat berasal dari air irigasi yang terkontaminasi atau dari proses pengemasan nasi. Mencuci beras sebelum dimasak dapat mengurangi kontaminasi plastik hingga 40%.
Meskipun menghindari paparan mikroplastik sepenuhnya sulit, kita dapat berupaya mengurangi paparannya dengan menerapkan beberapa langkah sederhana, seperti:
- Memilih makanan organik: Makanan organik cenderung lebih rendah mikroplastik karena tidak menggunakan pestisida sintetis yang sering mengandung plastik.
- Mencuci buah dan sayur dengan saksama: Mencuci buah dan sayur dengan air mengalir dapat membantu mengurangi jumlah mikroplastik yang menempel.
- Mengurangi konsumsi makanan olahan dan air minum kemasan: Makanan olahan dan air minum kemasan biasanya dikemas menggunakan plastik, yang dapat menjadi sumber mikroplastik.
Informasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kita akan bahaya mikroplastik dalam makanan dan mendorong kita untuk berhati-hati dalam memilih makanan. Langkah-langkah sederhana yang kita lakukan dapat membantu mengurangi paparan mikroplastik dan menjaga kesehatan kita.