Berita

Gunung Fuji Terlambat Berselimut Salju, Apakah Ini Tanda Perubahan Iklim?

Gunung Fuji, ikonik gunung berapi Jepang, akhirnya diselimuti salju pada awal November 2023. Namun, kedatangan salju ini terlambat dari biasanya, memicu pertanyaan mengenai pengaruh perubahan iklim terhadap fenomena alam ini. Biasanya, puncak Gunung Fuji sudah dihiasi salju tipis sejak awal Oktober.

Salju Terlambat Menyelimuti Puncak Gunung Fuji

Foto-foto Gunung Fuji yang tertutup salju tipis di puncaknya dibagikan di media sosial, termasuk akun resmi Kota Fuji di wilayah Shizuoka, Jepang bagian tengah. "Ini foto Gunung Fuji, yang terlihat dari balai kota pagi ini. Kita bisa melihat lapisan tipis salju di dekat puncak," tulis akun tersebut.

Keterlambatan ini menandai rekor baru bagi Gunung Fuji. Biasanya, lapisan salju mulai terbentuk pada 2 Oktober. Tahun lalu, salju pertama kali terdeteksi oleh ahli meteorologi pemerintah di Kota Kofu pada 5 Oktober.

Cuaca Hangat Jadi Penyebab Utama

Yutaka Katsuta, pengamat cuaca di Kantor Meteorologi Lokal Kofu, menjelaskan bahwa cuaca yang hangat di Jepang dan dunia menjadi penyebab utama keterlambatan ini. "Suhu tinggi musim panas ini, dan panasnya berlanjut hingga September, menghalangi udara dingin yang membawa salju," jelasnya.

Katsuta juga menyebutkan bahwa perubahan iklim mungkin berperan dalam keterlambatan ini. Musim panas Jepang tahun ini tercatat sebagai yang terpanas sepanjang sejarah. Gelombang panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim melanda banyak wilayah di dunia, termasuk Jepang.

Gunung Fuji Tetap Menarik Pengunjung

Meskipun salju datang terlambat, Gunung Fuji biasanya tertutup salju hampir sepanjang tahun. Selama musim pendakian Juli-September, lebih dari 220.000 pengunjung menantang diri untuk mendaki lerengnya yang curam dan berbatu.