Jony Ive dan OpenAI Kolaborasi untuk Ciptakan Perangkat Keras AI
Jony Ive, mantan kepala desain Apple yang dikenal sebagai perancang iPhone, telah mengumumkan kolaborasinya dengan OpenAI, perusahaan kecerdasan buatan. Mereka bekerja sama untuk mengembangkan perangkat keras AI yang dirancang untuk memberikan pengalaman komputasi yang lebih ramah dan tidak mengganggu kehidupan sosial dibandingkan dengan smartphone.
Teknologi AI yang Lebih Humanis
Kolaborasi ini muncul setelah rumor tentang kerja sama Ive dengan CEO OpenAI, Sam Altman, beredar selama setahun. Konfirmasi resmi diberikan dalam profil Jony Ive yang diterbitkan oleh The New York Times pada 21 September 2024. Ive dan Altman bertemu melalui CEO Airbnb, Brian Chesky, untuk membahas pengembangan produk yang memanfaatkan AI. Mereka berpendapat bahwa kecerdasan buatan generatif (generative AI) dapat mendorong terciptanya perangkat komputasi baru yang lebih canggih daripada perangkat lunak tradisional.
Meskipun inspirasi awal berasal dari iPhone pertama dan teknologi layar sentuh, masih belum jelas apakah produk ini akan berupa smartphone atau jenis perangkat lain. “Kami percaya bahwa AI dapat menciptakan cara baru yang lebih intuitif dan personal untuk berinteraksi dengan teknologi,” ujar Ive dalam pernyataan resmi. “Tujuan kami adalah menciptakan perangkat keras AI yang tidak hanya bertenaga, tetapi juga meningkatkan kehidupan kita, bukan mengalihkannya.”
Pendanaan dan Tim Pengembangan
Proyek ini dibiayai oleh Ive dan Emerson Collective, perusahaan investasi yang didirikan oleh Laurene Powell Jobs, istri mendiang Steve Jobs. Proyek ini bertujuan mengumpulkan dana hingga 1 miliar dolar AS (sekitar 15,1 triliun rupiah) pada akhir tahun.
Tim pengembangan perangkat keras AI ini terdiri dari sepuluh karyawan, termasuk Tang Tan dan Evans Hankey, dua tokoh penting yang pernah terlibat dalam pengembangan iPhone. LoveFrom, perusahaan kreatif milik Jony Ive, memimpin desain perangkat ini. Tim bekerja di gedung perkantoran seluas 32.000 kaki persegi di San Francisco, Amerika Serikat, di atas lahan seluas 90 juta dolar AS (sekitar 1,3 triliun rupiah) yang dibeli oleh Ive.
Rahasia Detail Produk dan Tanggal Rilis
Marc Newson, co-founder LoveFrom, menyatakan bahwa detail produk AI dan tanggal rilisnya masih dirahasiakan. Informasi lebih lanjut kemungkinan akan tersedia sebelum akhir tahun, karena tim membutuhkan “umpan” untuk menarik investor besar. “Kami tidak ingin mengungkapkan terlalu banyak detail sebelum kami memiliki bukti nyata untuk ditunjukkan,” kata Newson.
Kolaborasi ini menjadi bukti komitmen Jony Ive untuk terus berinovasi di dunia teknologi. Perangkat keras AI yang sedang mereka kembangkan memiliki potensi untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi dan membuka peluang baru di berbagai bidang.